Laga Italia vs Israel Tegang! Mossad Kawal Ketat, 10 Ribu Demonstran Pro-Palestina Kepung Stadion Friuli!

Laga Italia vs Israel Tegang! Mossad Kawal Ketat, 10 Ribu Demonstran Pro-Palestina Kepung Stadion Friuli!

Italia vs Israel--

DISWAYKALTENG.ID - Otoritas keamanan Italia kini menerapkan status siaga satu, level tertinggi dalam sistem pengamanan nasional, menjelang laga panas antara timnas Italia vs Israel pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa.

Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung di Stadion Friuli, Udine, pada Selasa (14/10/2025) mendatang dan sudah menyita perhatian dunia internasional.

Bukan sekadar duel sepak bola, pertandingan ini disebut sarat muatan politik dan isu kemanusiaan akibat konflik berkepanjangan di Gaza.

Pemerintah Italia bahkan memperingatkan bahwa laga ini bisa menjadi potensi kerusuhan besar akibat protes terhadap tindakan militer Israel di Palestina.

BACA JUGA:Maarten Paes dan Air Mata di Jeddah: Ketika Mimpi Piala Dunia Timnas Indonesia Pupus, Tapi Janji Masih Menyala

Udine Jadi Zona Merah: Pemerintah Italia Naikkan Status Risiko ke Level Tertinggi

Menurut laporan Sportmediaset, pemerintah lokal Udine sudah menetapkan pembatasan ketat sejak pukul 08.00 hingga tengah malam pada hari pertandingan.

Selama waktu itu, penjualan minuman dalam kemasan kaca, keramik, atau kaleng dilarang keras. Sementara bar dan restoran di sekitar stadion diwajibkan menyingkirkan furnitur luar ruangan dan teras guna mencegah benda tersebut disalahgunakan sebagai senjata oleh demonstran.

Langkah ini diambil menyusul perkiraan bahwa lebih dari 10.000 orang akan melakukan aksi protes di sekitar stadion.

Aksi itu digagas oleh Komite Palestina-Udine, kelompok pro-Palestina yang menentang genosida terhadap warga Gaza dan menyerukan boikot terhadap Israel.

“Demonstrasi ini bisa menjadi kesempatan bagi kelompok ekstremis untuk melakukan infiltrasi,” ungkap laporan resmi Komite Ketertiban dan Keamanan Publik Udine.

Mossad Ikut Kawal Timnas Israel, Pemerintah Italia Tersulut Isu Campur Tangan Asing

Ketegangan makin meningkat setelah terungkap bahwa Mossad, badan intelijen Israel, ikut turun langsung mengamankan skuad asuhan Ran Ben Shimon selama berada di Italia.

Timnas Israel disebut akan menginap di lokasi rahasia, dengan pengawalan ketat 24 jam penuh dari agen-agen intelijen mereka.

Namun, langkah ini justru menimbulkan kontroversi diplomatik, lantaran Pemerintah Italia membantah memberi izin resmi bagi Mossad untuk beroperasi di wilayahnya.

Meski demikian, Israel tetap bersikeras mengerahkan personelnya dengan alasan keamanan nasional.

Penonton Dibatasi, 1.000 Polisi Siaga Penuh di Stadion Friuli

Otoritas keamanan Italia juga memutuskan untuk membatasi kapasitas penonton di Stadion Friuli. Dari total 25.000 kursi, hanya sekitar 5.000 tiket yang dilepas untuk umum.

BACA JUGA:Inter Milan Kepincut Jay Idzes! Bek Timnas Indonesia Jadi Calon Pengganti Stefan de Vrij dan Francesco Acerbi

Sebanyak 1.000 petugas kepolisian diturunkan untuk menjaga keamanan di dalam dan luar stadion.

Para suporter diwajibkan melewati pemeriksaan berlapis sebelum masuk arena pertandingan. Sementara itu, massa pro-Palestina akan diarahkan ke pusat kota Udine untuk menghindari bentrokan langsung dengan fans sepak bola.

Gattuso: “Kami Fokus Main Bola, Tapi Kami Paham Situasinya Sangat Rumit”

Pelatih timnas Italia, Gennaro Gattuso, mengaku bahwa atmosfer pertandingan nanti sulit dibayangkan.

Ia memahami tensi politik yang menyelimuti laga, tapi menegaskan bahwa tugas timnya tetap untuk bermain sebaik mungkin di lapangan.

“Kami harus fokus pada tugas kami. Kami butuh hasil dan tak boleh terjebak dengan hal-hal di luar lapangan,” ujar Gattuso dalam konferensi pers.

“Saya sedih melihat apa yang terjadi di Gaza. Sungguh menyakitkan hati. Tapi kami harus tetap bertanding, karena jika tidak, kami bisa kalah WO 0-3.”

Gattuso juga mengingatkan para pemain agar tetap bermain dengan kepala dingin, mengingat laga ini bisa memengaruhi peluang Italia untuk lolos ke Piala Dunia 2026.

Massa Pro-Palestina: “Kami Tidak Akan Diam Sampai Palestina Merdeka”

Dari sisi lain, para penggerak aksi menegaskan bahwa mereka akan terus menyuarakan pembelaan terhadap Palestina, meski menghadapi tekanan dari pihak keamanan maupun federasi sepak bola.

“Tuntutan kami tidak berubah. Kami berdiri bersama rakyat Palestina dalam perjuangan mereka untuk hak menentukan nasib sendiri, hak kembali, dan hak hidup bebas dari pendudukan di Gaza,” ujar seorang juru bicara Komite Pro-Palestina Udine kepada Reuters.

“Tekanan kami tidak akan berhenti hingga rakyat Palestina sepenuhnya terbebas.”

Situasi di Klasemen: Italia Wajib Menang untuk Jaga Asa ke Piala Dunia 2026

Di sisi teknis, laga kontra Israel menjadi pertaruhan hidup-mati bagi Italia di Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa.

Gli Azzurri saat ini berada di posisi kedua dengan 9 poin, tertinggal jauh dari pemuncak klasemen Norwegia (15 poin) yang punya selisih gol lebih baik (+15 berbanding +9).

 

Israel sendiri ada di posisi ketiga dengan poin yang sama seperti Italia, tetapi sudah memainkan satu laga lebih banyak.

Artinya, kemenangan atas Israel adalah harga mati jika Italia ingin menjaga peluang lolos otomatis ke Piala Dunia 2026.

Sumber: