Kontroversi Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Keuntungan Tuan Rumah untuk Arab Saudi dan Qatar!

BACA JUGA:Tijjani Reijnders Kirim Dua Doa untuk Timnas Indonesia Jelang Duel Panas vs Arab Saudi dan Irak

Queiroz: “Seperti Membuat Telur Dadar Tanpa Telur”

Pelatih veteran asal Portugal itu bahkan menyindir keputusan AFC dengan pernyataan yang kini viral di media sosial.

“Saya bertanya kepada para koki di sini, bagaimana cara membuat telur dadar tanpa telur?” ujarnya dengan nada sinis, menggambarkan betapa mustahilnya memenangkan laga dalam kondisi tidak seimbang.

Ia juga mengungkapkan frustrasinya terhadap aturan FIFA Match Window yang membuat lima pemain Oman yang bermain di luar negeri baru bisa bergabung sehari sebelum pertandingan.

“Kami datang dengan persiapan sangat mepet, melawan tuan rumah yang segar dan sudah siap penuh. Ini seperti bertanding di atas papan miring,” tambah Queiroz.

Indonesia Juga Bersuara: Soal Wasit dan Pembatalan Uji Coba

Timnas Indonesia, yang berada di Grup B bersama Arab Saudi, juga melayangkan protes resmi ke FIFA dan AFC.

PSSI keberatan dengan penunjukan wasit asal Kuwait, Ahmad Al-Ali, untuk memimpin pertandingan melawan Arab Saudi. Kedua negara itu sama-sama berada di kawasan Timur Tengah, yang menimbulkan keraguan soal netralitas dan potensi bias.

“Kami hanya ingin wasit yang benar-benar netral. Kalau bisa dari Eropa atau kawasan lain di luar Timur Tengah,” ujar Sumardji, salah satu pejabat Timnas Indonesia.

Kecurigaan Indonesia makin kuat setelah laga uji coba melawan Kuwait yang dijadwalkan pada 5 September 2025 di Surabaya dibatalkan secara sepihak oleh federasi Kuwait tanpa penjelasan. Ironisnya, hanya tiga hari kemudian, Kuwait malah bertanding melawan Suriah di Doha.

Serangkaian peristiwa itu membuat Indonesia merasa diperlakukan tidak adil, baik dalam hal persiapan, penunjukan wasit, maupun keputusan AFC soal lokasi pertandingan.

Dugaan “Hasil Sudah Ditentukan”?

Sejumlah pengamat internasional mulai menyoroti pola keputusan AFC yang dinilai terlalu berpihak pada dua negara kaya tersebut.

Dalam laporannya, The Guardian menulis dengan nada skeptis bahwa dua tuan rumah itu tampak dipersiapkan untuk lolos sejak awal.

“Kemungkinannya, Arab Saudi dan Qatar akan segera menyusul negara-negara Asia lain yang sudah memastikan tiket Piala Dunia,” tulis media Inggris tersebut.

Dengan dukungan penuh dari penonton, jadwal ideal, dan pengaruh politik di tingkat konfederasi, peluang empat negara lain untuk lolos tampak semakin berat.

Namun demikian, Indonesia, Irak, Oman, dan UEA masih bertekad menunjukkan bahwa sepak bola tidak selalu tunduk pada kekuatan politik dan uang.

Indonesia dan Empat Negara Lain Akan Berjuang Sampai Akhir

Sumber: