27 Siswa SD di Palangka Raya Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Saus Kedaluwarsa Jadi Sorotan

27 Siswa SD di Palangka Raya Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Saus Kedaluwarsa Jadi Sorotan

Makan Gizi Gratis--

DISWAYKALTENG.ID - Sebanyak 27 siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengalami gejala keracunan makanan setelah menyantap makanan bergizi gratis (MBG) pada Kamis, 4 September 2025 lalu.

Para siswa mengalami pusing, mual, dan muntah-muntah usai mengonsumsi menu MBG berupa burger yang disediakan oleh pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bukit Tunggal.

Belakangan, diketahui saus burger yang digunakan telah kedaluwarsa empat bulan. Fakta ini kemudian memicu kehebohan publik dan membuat pemerintah daerah turun tangan untuk mengevaluasi program MBG di wilayah tersebut.

Saus Kedaluwarsa Empat Bulan Diduga Jadi Penyebab

BACA JUGA:FIFA Jatuhkan Sanksi Berat kepada FAM dan 7 Pemain Naturalisasi, Terbukti Gunakan Dokumen Palsu

Kepala SPPG Bukit Tunggal, Siti Nur Hazizah, mengakui bahwa pihaknya lalai dalam pengecekan bahan makanan yang digunakan.

“Saat itu kami menyediakan menu burger lengkap dengan saus manis dua jenis, hijau dan merah. Saus hijau ternyata sudah kedaluwarsa, ini karena keteledoran kami,” ungkap Siti saat ditemui di Kantor SPPG Bukit Tunggal, Selasa (30/9/2025).

Siti juga menunjukkan barang bukti saus kedaluwarsa dengan label masa berlaku yang sudah lewat sejak April 2025.

“Sausnya telat dikonsumsi empat bulan. Kami sudah meminta maaf ke pihak sekolah karena keteledoran tidak mengecek masa kedaluwarsa,” jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan awal, siswa yang mengonsumsi burger dengan saus kedaluwarsa mengalami gejala mual dalam waktu kurang dari dua jam setelah makan.

BGN Kalteng Belum Sebut “Keracunan” Karena Tak Ada Hasil Lab

BACA JUGA:Tijjani Reijnders Kirim Dua Doa untuk Timnas Indonesia Jelang Duel Panas vs Arab Saudi dan Irak

Meski kasus ini sudah ramai, pihak Regional Badan Gizi Nasional (BGN) Kalimantan Tengah belum berani menyebut peristiwa ini sebagai keracunan makanan.

Kepala BGN Kalteng, Elisa Agustino, menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan penyebab pasti.

“Kami tidak membantah hal itu terjadi. Kami mendapat laporan dan langsung mendatangi sekolah tersebut, kejadiannya tiga minggu lalu,” ujar Elisa di sela kegiatan HUT TNI di Kantor Gubernur Kalteng, Minggu (5/9/2025).

Namun ia menegaskan, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa penyebab gejala siswa berasal dari racun atau bahan berbahaya tertentu.

Sumber: