Dibuka Meriah! Rawafest Ecotourism 2025 Angkat Pesona Rawa Hitam Kereng Bangkirai

PALANGKA RAYA, DISWAY.ID-- Rawa Fest Ecotourism 2025 resmi dibuka di Dermaga Air Hitam Kereng Bangkirai, Sebangau, Kamis (18/9/2025).

Festival yang digelar hingga 21 September ini menjadi simbol kebangkitan pariwisata berkelanjutan Kalimantan Tengah di tengah tantangan degradasi lingkungan.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalteng Herson B. Aden hadir mewakili Gubernur saat membuka acara dengan pukulan katambung tradisional.

BACA JUGA:Gubernur Tegaskan Pendidikan Harga Mati, Tinjau SMAN 1 Sampit

“Festival ini adalah wujud dukungan pemerintah untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan. Kita tidak hanya jual pemandangan, tapi juga cerita tentang pelestarian alam yang melibatkan masyarakat lokal,” tegasnya.

Festival yang diprakarsai Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Kota Palangka Raya ini menghadirkan kombinasi budaya, ekowisata, dan ekonomi kreatif.

UMKM lokal ikut serta dengan produk khas seperti kerajinan anyaman daun nipah, madu hutan Sebangau, hingga kuliner Dayak juhu dan ikan asap. Panitia menargetkan kenaikan omzet UMKM hingga 30 persen selama festival berlangsung.

BACA JUGA:BPBD Kalteng: Luas Karhutla 2025 Hanya 1.353 Hektar, Terendah dalam Beberapa Tahun Terakhir

UMKM, Budaya, dan Ekowisata dalam Satu Festival

Rawafest Ecotourism 2025 tidak hanya memanjakan wisatawan dengan keindahan rawa hitam, tapi juga mengedukasi masyarakat lewat beragam kegiatan.

Ada lomba cerdas cermat lingkungan, tari tradisional Kaharingan, karaoke lagu daerah, hingga lomba cipta puisi bertema rawa.

Bagi yang suka petualangan, workshop naik perahu di atas air hitam menjadi magnet utama. Selain seru, peserta diajak memahami pentingnya menjaga ekosistem gambut yang menyimpan 30 persen cadangan karbon dunia.

BACA JUGA:BMKG Rilis Prakiraan Cuaca Mingguan Kalteng 18–24 September 2025: Waspada Hujan Sedang hingga Lebat

Antusiasme publik terlihat dari ramainya pengunjung hingga postingan di media sosial. Tagar #Rawafest2025 sempat jadi tren lokal, dengan banyak unggahan foto perahu di rawa hitam Kereng Bangkirai.

Sumber: