DISWAYKALTENG.ID - Rencana pemekaran wilayah Kotim alias Kabupaten Kotawaringin Timur di Kalimantan Tengah kembali jadi bahan perbincangan hangat.
Bayangkan saja, dengan luas wilayah 16.796 km² dan populasi lebih dari 443 ribu jiwa (data pertengahan 2023), Kotim menjadi salah satu kabupaten terluas sekaligus terpadat di provinsi ini.
Tapi ternyata, luas saja tidak cukup masalah klasik seperti pemerataan pembangunan dan akses layanan publik masih terus jadi PR besar.
Karena itulah, wacana pembentukan Provinsi Kotawaringin kembali muncul ke permukaan. Wacana ini bukan hal baru, tapi kini dukungan politik dan daerah terasa makin serius.
Kotawaringin Timur dan Empat Kabupaten Lain Siap Berpisah?
Wacana pemekaran ini mencakup lima kabupaten: Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Seruyan, Lamandau, dan Sukamara. Jika jadi terbentuk, Provinsi Kotawaringin akan punya wilayah seluas 51.183 km², atau sekitar 33% dari total luas Kalimantan Tengah saat ini.
Populasinya? Diperkirakan mencapai 1,04 juta jiwa, atau sekitar 38% dari jumlah penduduk provinsi induk.
Menariknya, Kabupaten Seruyan disebut-sebut bakal jadi ibu kota provinsi baru ini. Tapi tunggu dulu banyak juga yang menjagokan Kotawaringin Timur karena posisinya yang strategis dan kekuatan ekonominya. Jadi, siapa yang akhirnya terpilih? Masih dinamis.
Alasan di Balik Pemekaran: Bukan Sekadar Ambisi Politik
Lalu, kenapa sih harus dimekarkan? Menurut para pendukung wacana ini, pemekaran bukan semata soal kekuasaan atau jabatan baru.
Tapi lebih kepada strategi mempercepat pembangunan, memperkuat pelayanan publik, dan memudahkan masyarakat mengakses pemerintahan.
Selain itu, kelima kabupaten pengusul pemekaran ini punya sumber daya alam (SDA) yang berlimpah. Mulai dari perkebunan kelapa sawit, hasil tambang, kehutanan, perikanan, sampai potensi wisata alam dan budaya yang masih belum tergarap maksimal.
Misalnya:
- Sukamara unggul di sektor perkebunan dan hasil hutan non-kayu
- Lamandau punya potensi wisata dan budaya lokal
- Seruyan sedang gencar membangun infrastruktur baru
- Kotawaringin Timur dan Barat jadi pusat ekonomi dan perdagangan
Tapi Tidak Semudah Itu, Fiscus!