DISWAYKALTENG.ID - Timnas Indonesia tengah bersiap menghadapi dua laga krusial di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pelatih anyar, Patrick Kluivert, telah merilis daftar 32 nama pemain Timnas Indonesia yang dipanggil untuk mengikuti training camp (TC) di Bali mulai 26 Mei 2024.
Namun, dari daftar panjang tersebut, hanya 23 nama yang nantinya akan masuk dalam skuad final Timnas Indonesia vs China pada 5 Juni mendatang, serta laga tandang melawan Jepang lima hari setelahnya.
Artinya, akan ada sembilan pemain yang dicoret dari skuad utama jelang pertandingan penting ini.
Lilipaly Kembali, Ragnar Absen
BACA JUGA:Serbu! Tiket Timnas Indonesia vs China Kembali Dibuka Hari Ini 19 Mei 2025, Begini Cara Dapatnya!
Salah satu kejutan besar dari pemanggilan ini adalah kembalinya Stefano Lilipaly ke Timnas Indonesia. Pemain serba bisa milik Borneo FC itu terakhir kali membela Garuda pada tahun 2023 saat menghadapi Turkmenistan.
Setelah itu, ia kerap tersisih di era kepelatihan Shin Tae Yong. Kini, di bawah arahan Kluivert, Lilipaly kembali mendapat tempat.
Lilipaly sendiri bukan sosok baru. Ia sudah mengoleksi 30 caps bersama Timnas Indonesia dan dikenal sebagai pemain kreatif yang bisa menjadi pembeda di lini tengah maupun depan.
Kehadirannya bisa menjadi tambahan amunisi berharga untuk menghadapi dua lawan tangguh.
Di sisi lain, kabar kurang menggembirakan datang dari Ragnar Oratmangoen, pemain naturalisasi yang sering jadi starter selama era Shin Tae Yong. Sayangnya, ia mengalami cedera yang membuatnya harus menepi dari dua pertandingan krusial ini.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Ragnar menyampaikan rasa kecewanya karena tak bisa ikut memperjuangkan Garuda di lapangan.
"Saya tidak bisa bergabung untuk dua pertandingan terakhir di putaran ketiga ini. Tak ada tempat yang membanggakan selain berjuang untuk Garuda di lapangan. Namun, kesehatan adalah prioritas utama," tulisnya.
Pemain Naturalisasi Masih Diandalkan
Meski Ragnar absen, pelatih Patrick Kluivert tetap memanggil beberapa pemain keturunan Indonesia lainnya untuk memperkuat skuad. Langkah ini menunjukkan konsistensi dalam membangun kekuatan Timnas dengan mengombinasikan pemain lokal dan diaspora.