BACA JUGA:Dua Pejabat Seruyan Ditahan, Korupsi Internet Rugikan Negara Rp1,5 Miliar
Untuk menjawab tantangan tersebut, Linae menekankan pentingnya:
- Digitalisasi partisipasi anak;
- Peningkatan kapasitas anak dan fasilitator melalui pelatihan berkelanjutan;
- Dukungan kebijakan afirmatif dan pendanaan dari pemerintah daerah.
"Dukungan terhadap Forum Anak adalah investasi bagi masa depan bangsa. Dengan mendengarkan anak, kita membangun masyarakat yang berpihak pada kepentingan terbaik mereka,” ujarnya.
Temu Forum Anak Daerah 2025 diikuti oleh 50 peserta dari Forum Anak kabupaten/kota se-Kalteng, fasilitator, dan pendamping.
BACA JUGA:Barito Timur Bentuk Tim Teknis Pemulihan Pascabencana, Bupati: Bangun Lebih Baik
Selain memperkuat jejaring antaranggota, kegiatan ini diharapkan menumbuhkan solidaritas, kepemimpinan, dan kesadaran anak-anak akan pentingnya hak-hak mereka.
Melalui ajang ini, suara anak-anak Kalimantan Tengah diharapkan dapat menggema hingga ke ruang kebijakan, menjadi fondasi bagi lahirnya Generasi Emas 2045 yang inklusif, berdaya, dan siap memimpin masa depan.