JAKARTA, DISWAY.ID – Dalam menghadapi pesatnya perkembangan kecerdasan buatan (AI) dan tantangan digitalisasi informasi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Tengah menggelar Forum Komunikasi Media 2025 bertajuk “Sinergi BI Bersama Media serta Peningkatan Pemahaman Teknologi Digital: Ethical Journalism in the Age of Artificial Intelligence”, Jumat (10/10/2025) di Jakarta.
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kemitraan strategis BI dan media dalam menyampaikan informasi ekonomi yang akurat, serta meningkatkan kompetensi wartawan di bidang teknologi digital dan literasi syariah.
Dalam sambutan pembukaannya, Deputi Kepala Perwakilan BI Kalteng, Ardian Pangestu, menegaskan bahwa media berperan vital dalam menjaga kredibilitas kebijakan moneter dan komunikasi publik.
BACA JUGA:Lagu 'Menasai' Menggema, Kafilah Kalteng Tampil Memukau di Pembukaan STQH Nasional XXVIII 2025
“Sinergi antara BI dan media sangat penting untuk memastikan masyarakat memahami kebijakan ekonomi dan perkembangan digital secara benar dan utuh,” ujar Ardian.
Forum ini menghadirkan tiga sesi utama yang mengupas peran BI dalam pengelolaan uang Rupiah, pengembangan ekonomi syariah, hingga kolaborasi dengan media dalam era digital.
Uang Rupiah, Inovasi, dan Perlindungan dari Uang Palsu
Dalam sesi pertama, Nurul Hakim, Analis Junior Departemen Pengelolaan Keuangan BI, memaparkan tentang strategi BI dalam pengelolaan uang Rupiah dan penanggulangan uang palsu.
Nurul menjelaskan bahwa BI memiliki mandat mengatur sirkulasi uang dari pencetakan hingga pemusnahan sesuai Undang-Undang Mata Uang.
Ia menyoroti bahaya peredaran uang palsu yang bisa merusak kepercayaan terhadap Rupiah.
Untuk mencegahnya, BI membentuk Bank Indonesia Counterfeit Analysis Center (BI-CAC) dan memperkuat fitur keamanan uang kertas emisi 2022 seperti benang microlenses dan tinta OVMI.
Berkat inovasi tersebut, Rupiah meraih penghargaan Best New Banknote Series IACA 2023 di Meksiko.
“Kami terus mengedukasi masyarakat lewat kampanye Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah agar Rupiah dihargai sebagai simbol kedaulatan bangsa,” ujarnya.
Dorong Ekonomi Syariah dan Gaya Hidup Halal