Kalteng Siapkan Jalur Kereta Khusus untuk Angkut Hasil Alam, Solusi Jangka Panjang Atasi Truk ODOL

Truk ODOL/Ilustrasi-ilustrasi-
DISWAYKALTENG.ID - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) menggagas sebuah langkah besar dan visioner dalam dunia transportasi dan logistik.
Demi mengatasi permasalahan truk Over Dimension Over Loading (ODOL) yang selama ini merusak jalan-jalan utama di wilayahnya, Pemprov Kalteng tengah merancang pembangunan jalur kereta api khusus untuk angkutan hasil alam.
Jalur ini nantinya akan difokuskan untuk mengangkut hasil-hasil dari sektor unggulan Kalimantan Tengah seperti pertambangan, perkebunan, perhutanan, dan sektor sumber daya alam lainnya.
Angkutan Barang Jadi Fokus Utama
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng, Leonard S. Ampung, menjelaskan bahwa jalur kereta tersebut tidak diperuntukkan untuk angkutan penumpang, melainkan khusus angkutan barang dengan tonase besar.
BACA JUGA:Kalteng Dikejar Target Cetak Sawah 85 Ribu Hektare, Tapi Baru 67 Ribu yang Baru Siap
Tujuannya jelas: mencegah beban berlebih pada jalan raya yang selama ini dilintasi truk-truk raksasa bermuatan puluhan ton.
“Selama ini jalan negara kita dilalui truk 20 sampai 30 ton, bahkan lebih. Ini yang menyebabkan jalan cepat rusak. Jalur kereta khusus ini jadi solusi agar jalan-jalan negara tidak terus-menerus terbebani,” kata Leonard kepada wartawan di Kantor DPRD Kalteng, Selasa (15/7/2025).
ODOL: Masalah Serius di Kalimantan Tengah
Aktivitas truk ODOL memang menjadi masalah klasik namun belum sepenuhnya teratasi. Selain menyebabkan kerusakan jalan, anggaran daerah pun banyak terkuras untuk perbaikan infrastruktur jalan.
“Bayangkan, anggaran daerah yang seharusnya digunakan untuk membangun rumah sakit, meningkatkan kualitas pendidikan, dan membuka kawasan ekonomi baru, justru tersedot habis hanya untuk tambal sulam jalan yang rusak karena truk ODOL,” tutur Leonard.
Masuk Dalam RPJPD Kalteng 2025–2045
Menurut Leonard, rencana pembangunan jalur kereta barang khusus ini masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Kalteng yang akan berjalan selama 20 tahun ke depan, yakni hingga 2045.
“Dalam lima tahun pertama, kita akan fokus menyusun desain dan tata laksana pembangunan. Ini nanti akan dituangkan lebih detail dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 5 tahunan,” ujarnya.
Langkah Strategis untuk Masa Depan Infrastruktur
Gagasan ini menjadi langkah strategis jangka panjang, tidak hanya untuk menjaga kelestarian dan kualitas infrastruktur jalan di Kalimantan Tengah, tapi juga sebagai pendorong efisiensi logistik dari daerah-daerah produksi ke pelabuhan ekspor atau pusat distribusi nasional.
Dengan adanya jalur logistik berbasis rel, maka produktivitas sektor-sektor unggulan seperti pertambangan dan perkebunan bisa lebih ditingkatkan, sembari mengurangi beban jalan raya dan menekan angka kecelakaan lalu lintas akibat truk bermuatan berlebih.
Sumber: