Presiden Prabowo Siap Bangun PLTN 500 MW di Sumatra dan Kalimantan: Dilirik Rusia, China, dan AS

Presiden Prabowo Siap Bangun PLTN 500 MW di Sumatra dan Kalimantan: Dilirik Rusia, China, dan AS

Reaktor Nuklir--

Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Lingkungan, Hashim Djojohadikusumo, menyampaikan bahwa perusahaan asal Rusia, Rosatom, telah datang dengan penawaran menarik.

“Teman Rusia kita, Rosatom, datang dengan proposal yang bagus,” ujar Hashim dalam forum Indonesia Green Energy Investment Dialogue 2025, Kamis (27/2/2025).

Selain Rosatom, Westinghouse Electric Corporation dari AS juga menyatakan minat serupa. Sedangkan dari China, perusahaan China National Nuclear Corporation (CNNC) menyampaikan ketertarikannya dalam kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Tiongkok akhir 2024 lalu.

Komitmen Kadin dalam Negosiasi Energi Nuklir

BACA JUGA:Pemain Timnas Indonesia Absen di ASEAN All-Stars vs Manchester United, Ini Alasan Ferarri dan Asnawi

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, Aryo Djojohadikusumo, mengatakan bahwa negosiasi investasi dari ketiga negara sudah berjalan. Bahkan, ketiganya telah menjalin komunikasi intens dengan anggota-anggota Kadin.

“Kebetulan ketiganya itu melibatkan anggota Kadin,” jelas Aryo.

Menurutnya, Amerika Serikat bahkan sudah menjalin kemitraan resmi, sementara Rusia dan China juga menyatakan kesiapan untuk berinvestasi dan berkolaborasi dalam proyek PLTN di Tanah Air.

Meskipun potensi dan minat sudah tinggi, proses pembangunan PLTN bukan perkara cepat. Bahlil mengungkapkan bahwa salah satu proposal dari China, misalnya, memperkirakan waktu pembangunan paling cepat 140 bulan atau 12 tahun.

“Karena butuh waktu panjang, maka kita harus mulai sekarang. Mungkin tahun ini sudah mulai dibuka prosesnya,” imbuh Bahlil.

Sumber: