Pangkoarmada RI Resmikan Mako Lanal Kumai, Perkuat Pertahanan Maritim Kobar

PANGKALAN BUN — Panglima Komando Armada Republik Indonesia (Pangkoarmada RI) Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, S.E., M.M., CHRMP., bersama Ketua Gabungan Jalasenastri Koarmada RI Ny. Kiki Denih Hendrata, tiba di Pangkalan Bun pada Senin (24/11).

Kehadiran pimpinan tertinggi armada TNI AL ini disambut jajaran Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) di VVIP Room Bandara Iskandar.

Kunjungan ini dilakukan dalam rangka memimpin peresmian Markas Komando (Mako) Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Kumai—fasilitas baru yang dinilai strategis untuk memperkuat pengamanan maritim di Kalimantan Tengah.

BACA JUGA:Palangka Raya Miliki Kemiskinan Terendah, Tantangan Pendidikan dan Akses Kerja Masih Mengadang

Rombongan Pangkoarmada RI disambut secara resmi oleh Sekretaris Daerah, kemudian oleh Bupati Kobar Hj. Nurhidayah.

Suasana hangat dan penuh penghormatan mencerminkan sinergi kuat antara TNI AL dan Pemerintah Daerah.

Bupati Hj. Nurhidayah menyampaikan rasa bangga atas kunjungan tersebut.

“Selamat datang kepada Bapak Pangkoarmada RI beserta Ibu. Peresmian Mako Lanal Kumai merupakan kehormatan besar dan menandai langkah penting dalam penguatan keamanan maritim serta percepatan pembangunan wilayah,” ujarnya.

Ia menilai Lanal Kumai memiliki peran vital, terutama dalam menjaga kedaulatan laut, memberdayakan potensi maritim, serta menopang pertumbuhan ekonomi daerah.

Dengan Mako baru, diharapkan koordinasi antara TNI AL dan Pemkab Kobar semakin solid.

BACA JUGA:Kontingen Festival Tandak Intan Kaharingan Barito Selatan Resmi Diberangkatkan

Usai penyambutan, Pangkoarmada RI dijadwalkan bergerak ke Kumai untuk meresmikan Mako Lanal.

Keberadaan fasilitas baru ini dinilai sangat penting mengingat posisi strategis perairan Kobar yang berdekatan dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I, salah satu jalur pelayaran tersibuk untuk niaga dan operasi militer.

Lanal Kumai diharapkan dapat meningkatkan efektivitas patroli keamanan laut, penegakan hukum di perairan, serta dukungan logistik bagi unsur-unsur KRI yang beroperasi di sekitar Selat Karimata dan Laut Jawa.

Sumber: