7 Pemain Naturalisasi Timnas Malaysia Terdepak Usai Sanksi FIFA, 4 Orang Mulai Dilepas Klub

7 Pemain Naturalisasi Timnas Malaysia Terdepak Usai Sanksi FIFA, 4 Orang Mulai Dilepas Klub

Timnas Malaysia saat kemenangan tipis 1-0 atas Timnas Palestina--

DISWAYKALTENG.ID - Sepak bola Malaysia kembali jadi sorotan setelah FIFA menjatuhkan sanksi berat kepada tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia.

Sanksi ini terkait dugaan pemalsuan dokumen naturalisasi yang dilakukan oleh Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM).

Hasil investigasi membuat FAM dijatuhi denda 350.000 franc Swiss atau setara dengan Rp7,3 miliar.

Sementara itu, tujuh pemain yang terlibat masing-masing harus membayar denda 2.000 franc Swiss atau sekitar Rp42 juta dan dilarang beraktivitas di dunia sepak bola selama 12 bulan penuh.

BACA JUGA:FIFA Jatuhkan Sanksi ke FAM dan 7 Pemain Naturalisasi, Siap Ajukan Banding

Ketujuh pemain tersebut antara lain:

  • Gabriel Palmero

  • Facundo Garces

  • Rodrigo Holgado

  • Imanol Machuca

  • Joao Figueiredo

  • Jon Irazabal

  • Hector Hevel

Klub Luar Negeri Mulai Ambil Tindakan

Dampak langsung dari hukuman FIFA ini terasa keras, terutama bagi pemain naturalisasi Malaysia yang merumput di luar negeri. Empat pemain telah resmi terdepak dari skuad klub masing-masing.

Gabriel Palmero – Unionistas de Salamanca CF (Spanyol)

Unionistas de Salamanca CF yang berkompetisi di kasta ketiga Liga Spanyol langsung mengumumkan skorsing Palmero. Klub menyebut mereka telah menerima pemberitahuan resmi dari FIFA.

“Unionistas de Salamanca CF telah menerima pemberitahuan hukuman yang dijatuhkan oleh Komite Disiplin FIFA terhadap FAM dan tujuh pemain, termasuk Gabriel Palmero,” tulis pernyataan resmi klub.

Palmero yang baru berusia 23 tahun sempat digadang-gadang sebagai masa depan Harimau Malaya di posisi bek kiri. Namun kini kariernya terganjal skorsing panjang.

BACA JUGA:FIFA Resmi Perkenalkan Maskot Piala Dunia 2026: Clutch, Zayu, dan Maple Siap Meriahkan Turnamen

Rodrigo Holgado – America de Cali (Kolombia)

Klub Kolombia, America de Cali, juga langsung mengambil langkah terhadap Holgado. Tim hukum mereka mengonfirmasi akan mengajukan banding atas hukuman dari FIFA.

“Manajemen telah menerima pemberitahuan mengenai hukuman kepada Rodrigo Holgado, yang diskors 12 bulan dari semua aktivitas sepak bola. Kami bersama pemain dan FAM akan mengajukan banding,” tulis pihak klub.

Facundo Garces – Deportivo Alaves (Spanyol)

Bek andalan Deportivo Alaves, Facundo Garces, juga ikut terseret. Klub LaLiga tersebut menegaskan tidak akan menurunkan Garces saat menghadapi Mallorca, setelah menerima pemberitahuan resmi dari FIFA.

“Deportivo Alaves telah menerima pemberitahuan resmi mengenai sanksi yang dijatuhkan oleh Komite Disiplin FIFA kepada Facundo Garces,” tulis pernyataan klub.

Imanol Machuca – Velez Sarsfield (Argentina)

Sementara itu, Velez Sarsfield memastikan Machuca tidak akan ikut kompetisi sampai ada keputusan baru. Klub Argentina tersebut menunggu arahan lebih lanjut dari otoritas sepak bola.

“Sampai pemberitahuan sebaliknya, pesepak bola kami tidak dapat berpartisipasi dalam pertandingan resmi,” kata pernyataan resmi Velez.

Tiga Pemain Masih di Klub Lokal Malaysia

Berbeda dengan keempat nama di atas, tiga pemain naturalisasi lainnya — Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel — saat ini masih memperkuat klub lokal Malaysia, Johor Darul Ta’zim (JDT). Meski demikian, nasib mereka juga belum jelas, mengingat sanksi FIFA berlaku global.

Kritik Tajam untuk FAM

Kasus ini langsung menjadi sorotan publik. Banyak yang menilai FAM terlalu gegabah dalam mengurus naturalisasi hingga berujung pada skandal pemalsuan dokumen.

Dengan sanksi ini, Malaysia kehilangan tujuh pemain asing yang sebelumnya diharapkan bisa mengangkat performa tim nasional. Bukan hanya itu, reputasi FAM juga ikut tercoreng di mata internasional.

Dampak Jangka Panjang untuk Timnas Malaysia

Skorsing selama 12 bulan membuat para pemain naturalisasi itu praktis tidak bisa membela klub maupun timnas. Artinya, Timnas Malaysia harus mencari jalan keluar lain untuk menghadapi jadwal padat di Kualifikasi Piala Dunia dan Piala Asia.

 

Selain kehilangan pemain andalan, Malaysia juga berpotensi mengalami krisis kepercayaan publik dan sponsor akibat kasus ini.

Sumber: