PALANGKA RAYA, DISWAY.ID-- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) berkomitmen untuk mendukung Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) melalui pembangunan 45 dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 14 kabupaten/kota se-Kalteng.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) serta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, khususnya anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Asisten Sekretariat Daerah (Setda) Kalteng bidang Ekonomi dan Pembangunan, Herson B. Aden, menjelaskan bahwa setiap kabupaten/kota di Kalteng akan memiliki tiga dapur umum SPPG, sehingga totalnya mencapai 42 unit.
BACA JUGA:Gubernur Apresiasi Kerukunan Keluarga Bakumpai, Tekankan Kebersamaan dan Pelestarian Budaya
Ditambah usulan tambahan tiga SPPG dari Pemprov Kalteng, maka total dapur umum yang akan dibangun adalah 45 unit. Pembangunan ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025.
“Sekarang baru dirancang satu kabupaten/kota tiga SPPG, tiga dikali 14 daerah kita, jadi 42 SPPG, ditambah usulan dari Pemprov Kalteng tiga SPPG, total menjadi 45 SPPG,” ujar Herson usai menghadiri rapat di Kantor DPRD Kalteng, Selasa (26/8/2025).
Setiap dapur umum dirancang untuk memproduksi 3.000 porsi makanan bergizi per hari, yang akan didistribusikan ke sekolah-sekolah dalam radius maksimal 6 kilometer atau waktu tempuh 30 menit untuk menjaga kualitas makanan.
Survei dan Mitigasi Risiko
Saat ini, tim dari Kementerian PUP, BGN, dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sedang melakukan survei lapangan untuk menentukan lokasi strategis pembangunan SPPG.
Herson menjelaskan bahwa pemetaan lokasi dilakukan dengan mempertimbangkan jarak antara dapur umum dan sekolah-sekolah penerima manfaat.
BACA JUGA:Pemprov Dorong Gaya Hidup Sehat ASN melalui Senam Pagi Bersama
Hal ini penting mengingat jarak antar-sekolah di beberapa daerah di Kalteng cukup jauh, sehingga diperlukan titik lokasi yang tepat untuk memastikan distribusi makanan berjalan efisien.
“Saat ini masih dipertimbangkan radius dapur dengan sekolah, setiap dapur bisa memproduksi 3.000 makanan, tetapi jarak antar-sekolah di beberapa daerah cukup jauh, oleh sebab itu kami harus mencari titik SPPG yang tepat,” jelas Herson.
Pihaknya juga sedang melakukan mitigasi risiko untuk mengantisipasi berbagai kendala yang mungkin muncul saat SPPG beroperasi, seperti masalah logistik, kebersihan, dan pengelolaan limbah.
Sebagai langkah awal, uji coba Program MBG telah dilakukan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Dapur umum yang berlokasi di Jalan Jeruk 3, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, diperkirakan mampu menyediakan 3.000 hingga 3.500 porsi makanan per hari.
BACA JUGA:Kajati Pimpin Ziarah dan Tabur Bunga di TMP Sanaman Lampang