“Kita tidak ingin kejadian besar seperti tahun 2015 dan 2019 terulang. Ini alarm bagi kita semua,” tegas Gubernur Agustiar.
Sebagai bentuk kesiapan daerah, Pemprov Kalteng bersama Forkopimda telah melakukan pemantauan udara menggunakan helikopter untuk meninjau kesiapan personel serta memverifikasi potensi titik api.
Dukungan Pusat dan Operasi Modifikasi Cuaca
Dalam upaya memperkuat sistem penanganan Karhutla, Gubernur juga menekankan pentingnya dukungan dari Pemerintah Pusat, antara lain:
-
Tambahan helikopter pemantauan dan logistik udara
-
Drone jarak jauh
-
Pusat data dan komando terpadu
Sementara itu, BMKG menyampaikan peluang dilakukannya Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) karena masih terdapat potensi pembentukan awan hujan di wilayah Kalteng.
BACA JUGA:Atasi Dualisme Ormas, Kanwil Kemenkumham Kalteng Tegaskan SK AHU Terbaru sebagai Dasar Hukum Sah
Akhiri Kunjungan, Mulai Aksi Nyata
Pelepasan Menteri Hanif oleh Gubernur Agustiar Sabran di VIP Room Bandara Tjilik Riwut menjadi penutup kunjungan kerja yang sarat makna dan komitmen.
Melalui Rakor Karhutla dan penandatanganan komitmen bersama, Pemerintah Pusat dan Daerah menegaskan satu suara: tidak ada lagi toleransi terhadap kabut asap sebagai bencana tahunan.
Langkah-langkah yang disepakati ini diharapkan menjadi awal dari aksi kolektif menuju Kalimantan Tengah yang tangguh, sehat, dan bebas dari asap.