Asam Lambung Sering Naik? Ini 7 Penyebab yang Wajib Diwaspadai agar Tidak Kambuh

Sabtu 20-12-2025,17:12 WIB
Reporter : Derry Sutardi
Editor : Derry Sutardi

DISWAYKALTENG.ID - Naiknya asam lambung sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Gejalanya bisa bermacam-macam, mulai dari nyeri di ulu hati, sensasi panas di dada (heartburn), mual, hingga tenggorokan terasa asam atau pahit.

Jika dibiarkan berulang tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.

Agar asam lambung tidak mudah kambuh, penting untuk mengenali apa saja pemicunya.

Melansir Medical News Today, terdapat tujuh penyebab utama asam lambung naik yang sering tidak disadari. Berikut penjelasannya.

1. Konsumsi Makanan Pemicu Asam Lambung

Beberapa jenis makanan diketahui dapat memicu naiknya asam lambung. Gorengan, makanan pedas, cokelat, hingga kopi termasuk dalam daftar yang sering menyebabkan keluhan.

Makanan tersebut dapat melemahkan katup antara lambung dan kerongkongan (sfingter esofagus bawah), sehingga asam lambung lebih mudah naik ke atas.

BACA JUGA:7 Tempat Wisata di Bogor yang Buka Sampai Malam, Cocok untuk Liburan Akhir Tahun

Jika sering merasa perih atau panas di dada setelah makan, sebaiknya mulai memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi dan menguranginya secara bertahap.

2. Kebiasaan Merokok dan Minum Alkohol

Merokok dan konsumsi alkohol juga menjadi faktor yang memperparah kondisi asam lambung. Zat kimia dalam rokok dan alkohol dapat merusak lapisan pelindung lambung serta melemahkan fungsi katup lambung.

Bagi penderita asam lambung, menghentikan kebiasaan ini menjadi langkah penting. Meski tidak mudah, mengurangi rokok dan alkohol terbukti membantu meredakan gejala dan mencegah kekambuhan.

3. Makan Terlalu Cepat

Kebiasaan makan terburu-buru sering dianggap sepele, padahal bisa memicu asam lambung naik. Saat makan terlalu cepat, lambung bekerja lebih keras untuk mencerna makanan, sehingga tekanan di dalam perut meningkat.

Tekanan inilah yang mendorong asam lambung naik ke kerongkongan. Mengunyah makanan lebih pelan dan menikmati setiap suapan dapat membantu sistem pencernaan bekerja lebih optimal.

4. Makan Berlebihan

Porsi makan yang terlalu besar membuat lambung meregang dan meningkatkan tekanan di dalam perut. Akibatnya, asam lambung lebih mudah terdorong ke atas.

Untuk mencegahnya, cobalah makan dengan porsi kecil tetapi lebih sering. Cara ini membantu mengurangi beban kerja lambung sekaligus menjaga kadar asam tetap stabil.

5. Langsung Rebahan Setelah Makan

Langsung berbaring setelah makan menjadi kebiasaan yang sering memicu naiknya asam lambung. Saat tubuh dalam posisi tidur, gravitasi tidak dapat membantu menahan makanan tetap berada di lambung.

Idealnya, beri jeda sekitar 2–3 jam sebelum rebahan setelah makan. Jika ingin istirahat, duduk santai atau berjalan ringan lebih disarankan dibanding langsung tiduran.

6. Stres Berkepanjangan

BACA JUGA:5 Manfaat Air Rebusan Kunyit untuk Kesehatan, Dari Pencernaan hingga Daya Tahan Tubuh

Stres yang tidak dikelola dengan baik bisa berdampak langsung pada sistem pencernaan. Saat stres, tubuh dapat memproduksi lebih banyak asam lambung, sehingga gejala seperti nyeri ulu hati dan mual makin terasa.

Mengelola stres menjadi kunci penting. Olahraga ringan, meditasi, teknik pernapasan, atau meluangkan waktu untuk relaksasi bisa membantu menenangkan pikiran dan menjaga kesehatan lambung.

7. Kelebihan Berat Badan

Berat badan berlebih memberikan tekanan ekstra pada area perut. Tekanan ini dapat mendorong isi lambung, termasuk asam, naik ke kerongkongan dan memicu gejala seperti panas di dada dan rasa pahit di mulut.

 

Menjaga berat badan ideal melalui pola makan seimbang dan aktivitas fisik teratur dapat membantu mengurangi tekanan pada lambung serta menurunkan risiko asam lambung kambuh.

Kategori :