Pakar HAM PBB Desak FIFA dan UEFA Skors Timnas Israel

FIFA-ilustrasi-
DISWAYKALTENG.ID - Dari panggung sepak bola dunia, muncul kabar mengejutkan. Sejumlah pakar Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi meminta FIFA dan UEFA untuk menangguhkan tim nasional Israel dari seluruh kompetisi internasional.
Desakan ini mereka sebut sebagai bentuk “tanggapan yang diperlukan” atas dugaan genosida Israel terhadap rakyat Palestina di wilayah pendudukan.
Sebagaimana dilaporkan Xinhua, Selasa (23/9/2025), delapan pakar independen PBB yang bergerak di bidang HAM menilai bahwa dunia olahraga tidak boleh tutup mata terhadap pelanggaran berat.
BACA JUGA:Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Ronde Empat Kualifikasi Piala Dunia 2026
Nama-nama penting dalam desakan ini termasuk:
-
Alexandra Xanthaki, pelapor khusus bidang hak budaya.
-
Francesca Albanese, pelapor khusus soal situasi HAM di wilayah Palestina yang diduduki sejak 1967.
Mereka merujuk laporan yang dirilis Komisi Penyelidikan Internasional Independen PBB pada 16 September 2025, yang menyimpulkan bahwa Israel telah melakukan genosida di Jalur Gaza.
Komisi tersebut bahkan menegaskan bahwa Israel harus segera menghentikan tindakannya di Palestina, terutama di daerah kantong Gaza.
FIFA dan UEFA Diminta Bertindak Tegas
Menurut para pakar HAM PBB, lembaga olahraga dunia seperti FIFA dan UEFA memiliki tanggung jawab moral dan hukum internasional untuk tidak memberi ruang pada negara yang dituduh melanggar HAM berat.
"Badan-badan olahraga tidak boleh menutup mata terhadap pelanggaran HAM berat semacam ini, terutama ketika platform mereka digunakan untuk menormalisasi ketidakadilan," tegas pernyataan para pakar.
Mereka menambahkan, seperti kasus sebelumnya, tim nasional dari negara-negara yang terbukti melakukan pelanggaran HAM memang dapat dan seharusnya dikenai sanksi skorsing.
BACA JUGA:Denny Landzaat Saksikan Miliano Jonathans Cetak Gol Indah untuk Jong FC Utrecht vs Cambuur
Dengan kata lain, Israel bukan hanya sekadar aktor politik, tetapi juga harus mendapat konsekuensi di panggung olahraga internasional.
Boikot Olahraga Ditujukan untuk Negara, Bukan Atlet Individu
Menariknya, para pakar PBB juga menekankan bahwa boikot olahraga harus diarahkan kepada Negara Israel, bukan kepada para atlet secara pribadi.
"Tidak boleh ada diskriminasi atau sanksi terhadap pemain individu karena asal atau kewarganegaraan mereka," tegas mereka.
Artinya, yang diminta diskors bukanlah pemain Israel sebagai individu, melainkan timnas Israel sebagai representasi negara.
Israel dan Olahraga Dunia
Jika benar-benar dijalankan, langkah FIFA dan UEFA ini akan menjadi boikot olahraga besar terhadap Israel. Bukan hanya berdampak pada kualifikasi Piala Dunia, tetapi juga kompetisi-kompetisi regional Eropa yang saat ini diikuti Israel.
Bagi Israel, larangan ini akan menjadi pukulan telak, karena sepak bola bukan hanya olahraga, tapi juga instrumen diplomasi dan pencitraan internasional.
Bagi Palestina, desakan ini bisa menjadi bentuk dukungan moral dari dunia internasional terhadap penderitaan mereka.
Sumber: