DISWAYKALTENG.ID - Musim kemarau 2025 resmi menyapa Kalimantan Tengah (Kalteng). Namun, jangan heran kalau hujan masih rajin turun di beberapa wilayah, termasuk Palangka Raya.
Hal ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Tengah, yang mencatat sebagian besar Kalteng telah memasuki musim kemarau sejak dasarian pertama (10 hari pertama) Juli 2025.
Menurut Prakirawan BMKG Kalteng, Renianata, musim kemarau tidak serta-merta membuat langit cerah total tanpa hujan. Ia menjelaskan bahwa hujan ringan hingga gerimis masih bisa terjadi meskipun wilayah sudah memasuki kemarau.
“Musim kemarau itu bukan berarti hujan hilang total. Intensitas dan frekuensi hujan saja yang berkurang. Jadi wajar kalau sesekali Palangka Raya masih diguyur hujan ringan,” ujar Renianata kepada TribunKalteng.com, Minggu (3/8/2025).
Zona Musim yang Sudah Masuk Kemarau di Kalteng
BACA JUGA:WOW! Muhammadiyah Masuk 4 Besar Organisasi Agama Terkaya di Dunia, Harta Capai Rp460 Triliun!
Renianata merinci bahwa awal musim kemarau 2025 di Kalteng terjadi di beberapa Zona Musim (ZOM), yaitu ZOM 6, 10, 11, dan 12. Wilayah-wilayah yang termasuk dalam zona ini meliputi:
-
Sebagian besar Kabupaten Barito Utara
-
Barito Selatan
-
Barito Timur
-
Kapuas bagian selatan
-
Sebagian besar Pulang Pisau
-
Seruyan bagian selatan
-
Kotawaringin Timur bagian tengah
Meskipun sudah resmi memasuki kemarau, hujan masih turun di beberapa daerah karena adanya fenomena konvergensi atau perlambatan kecepatan angin, yang memicu pertumbuhan awan hujan.
Kok Bisa Hujan di Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG
Hujan ringan yang terjadi di Palangka Raya dua hari terakhir memang sempat membuat warga bingung. Tapi menurut BMKG, kondisi ini sangat wajar terjadi.
Renianata menjelaskan, fenomena konvergensi yang memicu hujan ini didukung oleh beberapa faktor penting, seperti:
-
Kelembaban udara yang masih cukup tinggi
-
Labilitas lokal yang kuat, artinya udara di wilayah ini masih cukup tidak stabil sehingga awan hujan mudah terbentuk.
“Jadi meskipun secara iklim kita sudah masuk kemarau, faktor-faktor cuaca mikro di lapangan bisa memicu hujan, walau intensitasnya tidak besar,” kata Renianata.
Puncak Musim Kemarau Kalteng Diprediksi Agustus 2025
BMKG memprediksi bahwa puncak musim kemarau di Kalimantan Tengah akan terjadi pada bulan Agustus 2025. Artinya, dalam beberapa pekan ke depan, masyarakat Kalteng harus bersiap menghadapi kondisi kering yang lebih dominan.
Namun, dalam periode 3–9 Agustus 2025, beberapa wilayah di Kalteng, termasuk Palangka Raya, masih berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang. Bahkan, hujan ini kadang disertai angin kencang atau petir, terutama di sore atau malam hari.
“Angin kencang dan hujan lokal masih bisa terjadi, jadi masyarakat perlu tetap waspada meski sudah kemarau,” tambah Renianata.
Akhir Kemarau Belum Bisa Dipastikan, BMKG Tunggu Koordinasi Nasional
Mengenai kapan musim hujan akan datang, BMKG belum bisa memastikan. Sebab, penentuan awal musim hujan membutuhkan analisis lebih lanjut dan harus melalui Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BMKG bersama seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Indonesia.
“Penetapan awal musim hujan bukan perkara cepat, karena harus dipantau secara nasional, jadi kita masih menunggu hasil Rakornas,” jelas Renianata.
Ancaman Karhutla dan Dampak Cuaca Ekstrem: BMKG Imbau Warga Tetap Siaga
Meski hujan masih turun, BMKG mengingatkan agar masyarakat tetap siaga terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kondisi kemarau yang berlangsung beberapa bulan ke depan akan meningkatkan risiko kebakaran, terutama di wilayah rawan seperti lahan gambut dan kawasan perkebunan.
Selain karhutla, hujan lokal yang disertai angin kencang juga bisa memicu genangan air hingga pohon tumbang. Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca yang cepat.
“Kami imbau warga berhati-hati, terutama di daerah yang rawan longsor, genangan, atau pohon tumbang. Pastikan juga tidak membakar lahan secara sembarangan,” tegas Renianata.
Cuaca Kalteng Memasuki Masa Transisi, Siap-Siap dengan Segala Kemungkinan!
Memasuki musim kemarau 2025, cuaca di Kalimantan Tengah memang cukup dinamis. Meski sudah kemarau, hujan lokal masih bisa mampir sewaktu-waktu. Namun, warga tetap harus mempersiapkan diri menghadapi puncak kemarau yang diprediksi berlangsung pada Agustus mendatang.
Perubahan cuaca yang cepat ini mengingatkan kita semua untuk tidak lengah dan selalu memperhatikan informasi cuaca resmi dari BMKG Kalteng.