BMKG Ungkap Daftar Wilayah dengan Suhu Terdingin di Indonesia Awal Juli 2025, Bukan Karena Aphelion!

Kamis 10-07-2025,18:32 WIB
Reporter : Derry Sutardi
Editor : Derry Sutardi

DISWAYKALTENGID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru saja merilis daftar wilayah yang mencatat suhu paling dingin di Indonesia selama periode awal Juli 2025.

Melalui akun Instagram resminya @infobmkg, BMKG menjelaskan bahwa fenomena cuaca dingin yang dirasakan banyak masyarakat akhir-akhir ini ternyata bukan disebabkan oleh Aphelion, melainkan karena beberapa faktor meteorologis lainnya.

Fenomena penurunan suhu ini cukup membuat penasaran warganet, mengingat beberapa wilayah di Indonesia yang biasanya hangat tiba-tiba terasa sangat sejuk, bahkan dingin menusuk saat malam dan dini hari.

8 Wilayah dengan Suhu Paling Dingin di Indonesia

Dalam laporan bertajuk "Suhu Minimum Indonesia" yang dirilis untuk periode 1 hingga 8 Juli 2025, BMKG mencatat sejumlah daerah dengan suhu permukaan udara terendah. Berikut adalah 8 wilayah dengan suhu terdingin di Indonesia versi BMKG:

  1. Kabupaten Lembang, Jawa Barat – 13,4°C

  2. Kabupaten Ruteng, NTT – 14,0°C

  3. Kabupaten Cipanas, Jawa Barat – 14,3°C

  4. Kabupaten Batu, Jawa Timur – 14,5°C

  5. Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah – 14,7°C

  6. Kabupaten Malang (Batu), Jawa Timur – 15,0°C

  7. Kabupaten Dieng, Jawa Tengah – 15,2°C

  8. Kabupaten Takengon, Aceh – 15,5°C

Suhu-suhu tersebut tercatat saat malam hingga dini hari, yang memang merupakan waktu dengan potensi pelepasan panas maksimum dari permukaan Bumi ke atmosfer.

Suhu Dingin Bukan Karena Aphelion, Ini Penjelasan BMKG

BMKG menegaskan bahwa fenomena cuaca dingin awal Juli ini bukan disebabkan oleh Aphelion, seperti yang banyak dipercayai masyarakat. Dalam unggahannya, BMKG menekankan bahwa penurunan suhu ini lebih disebabkan oleh faktor-faktor berikut:

1. Masuknya Musim Kemarau

Indonesia pada Juli 2025 secara umum mulai masuk ke musim kemarau. Hal ini ditandai dengan dominasi angin dari arah timur — dikenal sebagai Monsun Australia yang bersifat dingin dan kering.

2. Cuaca Cerah di Malam Hari

Langit cerah saat malam hari menyebabkan radiasi panas dari Bumi mengalir bebas ke atmosfer, tanpa penghalang awan. Akibatnya, suhu udara di permukaan Bumi menjadi lebih dingin, terutama menjelang subuh.

3. Hujan Lokal Membawa Udara Dingin

Meskipun musim kemarau, curah hujan lokal masih terjadi di beberapa wilayah. Hujan ini membawa udara dingin dari lapisan atas atmosfer ke permukaan, memperkuat rasa dingin yang dirasakan warga.

Aphelion: Fenomena Astronomi, Bukan Penyebab Cuaca Dingin

Sebagai informasi tambahan, fenomena Aphelion memang terjadi setiap tahun di awal Juli — tepatnya pada tanggal 8 Juli 2025 lalu. Aphelion adalah momen saat Bumi berada pada titik terjauh dari Matahari dalam orbit elipsnya, dengan jarak mencapai 152,1 juta kilometer.

Namun, BMKG menjelaskan bahwa jarak ini tidak mempengaruhi signifikan terhadap suhu udara di Bumi. Aphelion tidak menimbulkan perubahan cuaca ekstrem, dan tidak bisa diamati langsung oleh mata telanjang, kecuali dengan peralatan khusus yang bisa mengukur ukuran Matahari secara presisi.

"Ukuran Matahari saat Aphelion memang sedikit lebih kecil dari biasanya, tapi bedanya sangat tipis dan tidak bisa dirasakan dalam bentuk suhu udara," terang BMKG.

Tips Menghadapi Cuaca Dingin ala BMKG

Bagi Anda yang tinggal di wilayah pegunungan atau dataran tinggi, berikut beberapa tips menghadapi cuaca dingin ekstrem:

  • Gunakan pakaian berlapis saat malam hingga dini hari.

  • Pastikan anak-anak dan lansia berada di ruang tertutup yang hangat.

  • Perbanyak minum air hangat, kurangi konsumsi es atau makanan dingin.

  • Jaga sistem ventilasi agar sirkulasi udara tetap terjaga, namun tidak memicu udara luar masuk terlalu banyak.

Kategori :

Terpopuler