Dukung Program Koperasi Merah Putih, Pemprov Kalteng Pakai Starlin untuk Koneksi 457 Desa

Sabtu 24-05-2025,17:59 WIB
Reporter : Derry Sutardi
Editor : Derry Sutardi

DISWAYKALTENG.ID - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) mendukung program Koperasi Merah Putih yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto. 

Langkah awal yang langsung ditangani adalah memperkuat akses internet desa, khususnya di daerah-daerah yang selama ini belum tersentuh jaringan alias blank spot.

Menurut Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik) Kalteng, Rangga Lesmana, Gubernur telah memberikan arahan jelas: tidak boleh ada lagi desa tanpa internet dalam dua bulan ke depan.

“Targetnya ambisius tapi sangat mungkin dicapai. Pak Gubernur ingin masyarakat desa merasakan manfaat digitalisasi secepatnya,” ujar Rangga.

Mulai dari Desa Terpencil: Starlink Jadi Solusi Praktis

Langkah konkrit yang kini diambil adalah program Internet Desa, yang menggunakan teknologi satelit orbit rendah dari Starlink.

Teknologi ini mampu menjangkau area terpencil tanpa harus menunggu pembangunan menara BTS atau jaringan fiber optik yang biayanya mahal dan memakan waktu.

BACA JUGA:Jadi Mitra Strategis Ibu Kota Baru, Pemprov Kalteng Didesak Percepat Pembangunan Infrastruktur Menuju IKN

Pemprov telah mulai mendistribusikan perangkat internet Starlink ke desa-desa. Dalam tahap awal, sebanyak 50 desa telah dipasangi perangkat, terutama di kawasan pelosok.

“Kita mulai dari desa yang benar-benar tidak punya sinyal. Starlink ini praktis, cukup pasang alat dan langsung bisa digunakan, asalkan sinyal satelitnya tertangkap dengan baik,” jelas Rangga.

457 Desa Masih Gelap Sinyal: Fokus Katingan dan Seruyan

Berdasarkan pendataan terbaru, ada 457 desa di Kalteng yang masih tergolong blank spot, dengan konsentrasi terbanyak berada di Kabupaten Katingan dan Seruyan.

Untuk itu, Pemprov mengalokasikan dana sekitar Rp6,9 miliar dari APBD demi mendukung pengadaan dan pemasangan perangkat Starlink secara bertahap.

Namun, tentu saja tidak semudah membalikkan telapak tangan. Di lapangan, tim teknis menghadapi beberapa tantangan teknis, mulai dari penentuan lokasi akurat, kebutuhan kartu kredit untuk aktivasi akun Starlink, hingga masalah sinyal yang rentan jika pemasangan tidak presisi.

“Karena perangkat Starlink pakai sistem grid, antenanya harus benar-benar menghadap langit terbuka. Jadi butuh penyesuaian lokasi dan keahlian teknis saat instalasi,” tambah Rangga.

Kategori :