Gula Darah Tinggi Sulit Turun Jika Pola Makan Tak Diubah, Dokter Ungkap Pantangan yang Sering Diabaikan

Jumat 19-12-2025,10:21 WIB
Reporter : Derry Sutardi
Editor : Derry Sutardi

DISWAYKALTENG.ID - Gula darah tinggi bukan hanya masalah yang dialami oleh penderita diabetes. Faktanya, banyak orang yang belum didiagnosis diabetes juga mengalami lonjakan gula darah akibat pola makan yang kurang tepat.

Jika kebiasaan makan tidak segera diubah terutama masih sering mengonsumsi makanan manis, karbohidrat sederhana, dan gorengan—gula darah bisa semakin sulit dikendalikan dan berisiko berkembang menjadi penyakit kronis.

Dokter menegaskan bahwa jenis makanan dan jumlah yang dikonsumsi sangat berpengaruh terhadap naik-turunnya gula darah, bahkan pada orang yang selama ini merasa sehat.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes di Siloam Hospitals TB Simatupang, dr. I Gusti Ngurah Adhiartha, Sp.PD-KEMD, FINASIM, menjelaskan bahwa gula darah tinggi tidak selalu berarti seseorang menderita diabetes.

BACA JUGA:10 Camilan Sehat dan Rendah Kalori, Aman Dikonsumsi Saat Diet Tanpa Takut Berat Badan Naik

Namun, kondisi ini tetap harus dikendalikan sejak dini agar tidak menimbulkan kerusakan organ dan berkembang menjadi penyakit kronis.

“Gula darah bisa naik karena pola makan yang salah, misalnya terlalu banyak karbohidrat dan minuman manis, meskipun orang tersebut belum diabetes,” ujarnya saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (9/12/2025).

Menurutnya, lonjakan gula darah yang terjadi berulang kali dapat memicu gangguan metabolisme, mempercepat resistensi insulin, hingga meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Makanan dan Minuman Manis

Salah satu penyebab paling umum gula darah tinggi adalah makanan dan minuman manis. Contohnya seperti:

  • Teh manis

  • Minuman kemasan

  • Minuman bersoda

  • Minuman kekinian seperti boba

Asupan gula berlebih membuat kadar glukosa dalam darah naik dengan cepat dan sulit turun kembali, terutama jika dikonsumsi setiap hari.

Adhiartha menegaskan bahwa kebiasaan minum minuman manis menjadi faktor paling sering ditemukan pada pasien dengan gula darah tinggi, meskipun sebelumnya tidak memiliki riwayat diabetes.

“Konsumsi minuman manis yang terlalu sering adalah penyebab paling umum gula darah tinggi pada orang yang sebelumnya tidak diabetes,” jelasnya.

Karbohidrat Sederhana dan Olahan Perlu Dibatasi

Selain gula, karbohidrat sederhana juga berperan besar dalam meningkatkan kadar gula darah. Jenis karbohidrat ini mudah dan cepat diubah menjadi glukosa di dalam tubuh.

Beberapa contoh karbohidrat sederhana dan olahan yang perlu dibatasi antara lain:

  • Nasi putih

  • Roti putih

  • Mi instan

  • Makanan berbahan tepung olahan

“Diabetes itu bukan soal jenis makanannya saja, tetapi jumlahnya. Kalau makannya banyak, gula darah tetap naik,” tegas Adhiartha.

Ia juga meluruskan anggapan bahwa nasi yang didinginkan lebih aman bagi gula darah. Menurutnya, meski ada perubahan struktur pati, jika dikonsumsi dalam jumlah besar, dampaknya terhadap gula darah tetap signifikan.

Gorengan dan Makanan Tinggi Lemak

BACA JUGA:Muncul Benjolan di Leher Bawah Dagu? Ini Penyebab Kelenjar Getah Bening Bengkak yang Perlu Diwaspadai

Gorengan menjadi menu favorit banyak orang karena rasanya yang gurih dan mudah ditemukan. Namun, makanan ini justru perlu dihindari saat gula darah tinggi.

Selain tinggi kalori, gorengan umumnya mengandung:

  • Lemak jenuh

  • Minyak berlebih

  • Kalori tinggi

Kombinasi tersebut dapat memperburuk metabolisme tubuh dan memicu kenaikan berat badan.

Adhiartha menyebut obesitas sebagai salah satu faktor utama yang mempercepat gula darah tinggi berkembang menjadi diabetes.

“Sekarang justru sebagian besar pasien diabetes adalah orang dengan berat badan berlebih,” ungkapnya.

Porsi Makan Tetap Jadi Kunci Utama

Meski beberapa makanan dianggap lebih aman untuk penderita gula darah tinggi, pengaturan porsi tetap menjadi kunci utama dalam pengendalian gula darah.

Makanan dengan indeks glikemik rendah sekalipun tetap bisa menyebabkan lonjakan gula darah jika dikonsumsi berlebihan.

“Diabetes bukan soal pantangan total, tetapi soal mengatur jumlah,” kata Adhiartha.

Artinya, bukan berarti semua makanan harus dihindari sepenuhnya, melainkan perlu dikonsumsi dengan bijak dan seimbang.

Dengan menghindari makanan manis, karbohidrat sederhana, dan gorengan, serta mengatur porsi makan dengan lebih disiplin, gula darah tinggi masih bisa dikendalikan.

Terutama bagi mereka yang belum masuk tahap diabetes, perubahan gaya hidup sejak dini dapat membantu menurunkan gula darah kembali ke kisaran normal dan mencegah komplikasi di kemudian hari.

 

Pola makan sehat, aktivitas fisik teratur, dan pemeriksaan gula darah secara berkala menjadi kombinasi penting untuk menjaga kesehatan metabolik jangka panjang.

Kategori :