DISWAYKALTENG.ID - Makan kentang goreng bersama nasi, atau menyantap perkedel sebagai lauk pendamping nasi hangat, memang sudah jadi kebiasaan banyak orang Indonesia.
Di warung tegal, warung makan harian, hingga restoran rumahan, kombinasi ini sangat mudah ditemui. Rasanya gurih, mengenyangkan, dan tentu saja murah meriah.
Namun, tahukah Anda bahwa mengonsumsi nasi dan kentang dalam satu waktu bisa memberi dampak tertentu bagi tubuh?
Nasi dan Kentang Sama-Sama Karbohidrat, Apa Artinya bagi Tubuh?
Secara alami, baik nasi maupun kentang adalah sumber karbohidrat. Bedanya:
-
Nasi putih: karbohidrat sederhana yang cepat diserap tubuh.
-
Kentang: karbohidrat kompleks dengan serat sedikit lebih tinggi.
Ketika keduanya dikonsumsi bersamaan, jumlah karbohidrat yang masuk dalam sekali makan bisa meningkat cukup signifikan.
Tubuh memang memerlukan karbohidrat sebagai sumber energi utama. Tetapi jika jumlahnya berlebihan dan tidak dibakar melalui aktivitas fisik, kelebihan energi itu akan disimpan dalam bentuk lemak tubuh.
Inilah yang dapat memicu kenaikan berat badan secara perlahan.
Bagi orang dengan risiko diabetes atau masalah gula darah, konsumsi karbohidrat ganda seperti ini juga berpotensi menyebabkan lonjakan gula darah lebih tinggi.
BACA JUGA:Segudang Manfaat Kesehatan Tape Singkong, Cemilan Tradisional dengan Rasa Unik!
Apakah Berarti Kentang dan Nasi Tak Boleh Dimakan Bersamaan?
Tentu boleh asal tidak berlebihan.
Mengonsumsi keduanya sekaligus sebenarnya tidak dilarang. Namun yang perlu diperhatikan adalah komposisi satu piring. Jangan sampai karbohidrat mendominasi hingga lebih dari setengah piring.
Idealnya, dalam satu piring seimbang terdapat:
-
1 sumber karbohidrat (nasi ATAU kentang)
-
Sumber protein (tahu, tempe, ayam, ikan, telur)
-
Sayuran hijau kaya serat seperti bayam, kangkung, brokoli
-
Lemak sehat secukupnya
Dengan komposisi seperti ini, metabolisme tubuh lebih optimal karena seluruh nutrisi terpenuhi secara seimbang.
Tips untuk yang Sedang Diet atau Menjaga Gula Darah
BACA JUGA:7 Dampak Buruk Konsumsi Protein Berlebihan: Awas! Bisa Ganggu Ginjal hingga Picu Penyakit Jantung
Bagi mereka yang sedang mengontrol berat badan atau gula darah, ada baiknya memilih salah satu saja: nasi atau kentang.
Beberapa pertimbangan:
-
Kentang rebus atau kukus cenderung lebih rendah kalori dan indeks glikemiknya lebih baik dibanding nasi putih.
-
Kentang goreng dan perkedel memiliki tambahan minyak dan lemak, sehingga kalorinya jauh lebih tinggi.
-
Pilihan terbaik adalah kentang yang diolah tanpa minyak, atau nasi yang porsinya dikurangi.
Selain itu, memperhatikan cara makan juga penting. Mengonsumsi protein terlebih dahulu akan membantu mengontrol gula darah, sebelum lanjut ke makanan berkarbohidrat.