BRMP Perkuat Pendampingan Alsintan untuk Dukung Swasembada Pangan Barito Utara
Pendampingan teknis kepada penyuluh dan petani di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Teweh Selatan-Ist-
BARITO UTARA — Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Kalimantan Tengah semakin mempertegas langkahnya dalam mendukung percepatan swasembada pangan di wilayah Kalteng.
Komitmen tersebut diwujudkan lewat kegiatan pendampingan teknis kepada penyuluh dan petani di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, Kamis (4/12/2025).
Pertemuan ini menghadirkan penyuluh se-wilayah Teweh Selatan, anggota Brigade Pangan, serta para petani yang selama ini terlibat langsung dalam proses produksi padi di lapangan.
BACA JUGA:Wagub Edy Pratowo Tekankan Urgensi Peta Kompetensi ASN dan Sinergi Antar-Daerah
Mereka mendapatkan materi terkait pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan) spesifik lokasi, mulai dari pengolahan tanah, proses tanam, pemeliharaan, hingga panen.
Materi fokus pada cara mengoptimalkan alsintan sesuai karakteristik lahan di Teweh Selatan.
Pendekatan ini dinilai krusial mengingat kondisi geografis yang beragam, sehingga teknologi mekanisasi perlu disesuaikan agar hasilnya maksimal.
Diskusi berjalan hidup dan dinamis. Para penyuluh dan petani aktif menyampaikan pengalaman lapangan, tantangan teknis, serta berbagai masukan terkait penggunaan alsintan.
Suasana interaktif itu menjadi ruang belajar bersama untuk memperkuat pemahaman dan kompetensi peserta dalam menerapkan mekanisasi pertanian pada budidaya padi.
BACA JUGA:Gubernur Kumpulkan Pimpinan Perguruan Tinggi se-Kalteng, Berikut 4 Kesepakatannya
BRMP Kalteng berharap transfer pengetahuan ini tidak berhenti pada forum diskusi, tetapi benar-benar diterapkan di lapangan.
Konsistensi implementasi diharapkan mampu mempercepat pencapaian swasembada pangan serta membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani di Teweh Selatan dan wilayah Barito Utara pada umumnya.
Dengan kolaborasi antara penyuluh, petani, dan BRMP Kalteng, upaya modernisasi pertanian diyakini semakin solid untuk menciptakan sistem produksi pangan yang efisien, adaptif, dan berkelanjutan.
Sumber: