Jangan Diabaikan! Ini 6 Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin D yang Perlu Diwaspadai

Jangan Diabaikan! Ini 6 Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin D yang Perlu Diwaspadai

Nyeri Tulang dan Sendi-ilustrasi-

DISWAYKALTENG.ID - Vitamin D dikenal luas sebagai “vitamin sinar matahari”, karena tubuh manusia mampu memproduksinya secara alami saat kulit terpapar sinar matahari.

Meski terdengar sederhana, vitamin ini memegang peran besar dalam menjaga kesehatan tulang, daya tahan tubuh, fungsi otot, hingga sistem saraf.

Sayangnya, tidak sedikit orang yang tanpa sadar mengalami kekurangan vitamin D, terutama mereka yang jarang beraktivitas di luar ruangan, bekerja di dalam ruangan sepanjang hari, atau terlalu sering menggunakan pelindung dari sinar matahari.

Jika dibiarkan, kekurangan vitamin D bisa berdampak serius pada kesehatan tubuh.

Berikut 6 tanda tubuh kekurangan vitamin D yang perlu kamu waspadai sejak dini.

BACA JUGA:5 Makanan Tinggi Air yang Aman untuk Penderita Diabetes, Bantu Stabilkan Gula Darah Alami

1. Mudah Lelah dan Kurang Energi

Sering merasa lelah meski sudah tidur cukup? Jangan langsung menyalahkan kesibukan. Kelelahan kronis bisa menjadi tanda tubuh kekurangan vitamin D. Nutrisi ini berperan penting dalam proses metabolisme energi di tingkat sel.

Profesor kedokteran dari Boston University School of Medicine, Dr. Michael Holick, menyebutkan bahwa banyak pasien dengan keluhan kelelahan berkepanjangan ternyata memiliki kadar vitamin D yang sangat rendah.

“Setelah kadar vitamin D mereka diperbaiki, energi tubuh meningkat secara signifikan,” tulis Holick dalam bukunya The Vitamin D Solution.

2. Nyeri Tulang dan Sendi

Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium yang sangat penting untuk menjaga kekuatan tulang. Jika asupannya kurang, tubuh akan kesulitan mempertahankan kepadatan tulang, sehingga muncul nyeri tulang atau sendi yang sering kali terasa tumpul dan sulit dijelaskan penyebabnya.

Penelitian dalam Archives of Internal Medicine (2009) menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D berkaitan erat dengan meningkatnya risiko nyeri muskuloskeletal, terutama pada orang dewasa.

3. Sering Sakit atau Mudah Terkena Infeksi

Jika kamu sering terserang flu, pilek, atau infeksi ringan, bisa jadi sistem imunmu sedang melemah. Vitamin D berperan penting dalam mengaktifkan sel imun untuk melawan virus dan bakteri.

Menurut Dr. Anthony Fauci, mantan Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID):

“Vitamin D memainkan peran penting dalam menjaga integritas sistem imun. Kekurangannya membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi pernapasan.”

4. Suasana Hati Mudah Menurun

Tidak hanya berdampak pada fisik, kekurangan vitamin D juga berpengaruh pada kesehatan mental. Kadar vitamin D yang rendah sering dikaitkan dengan depresi dan perubahan suasana hati.

Vitamin D membantu mengatur produksi serotonin, hormon yang berperan dalam perasaan bahagia. Penelitian dari Journal of Affective Disorders (2020) menemukan bahwa orang dengan kadar vitamin D rendah memiliki risiko depresi hingga 35 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang kadarnya cukup.

BACA JUGA:5 Makanan Alami yang Bantu Turunkan Tekanan Darah, Wajib Dikonsumsi Penderita Hipertensi

5. Luka yang Lama Sembuh

Luka kecil yang tak kunjung sembuh, termasuk bekas operasi atau goresan ringan, bisa menjadi sinyal bahwa tubuh kekurangan vitamin D. Nutrisi ini berperan dalam regenerasi sel kulit dan pengendalian peradangan.

Ahli kesehatan masyarakat Dr. Sara Gorman menjelaskan:

“Vitamin D mendukung pembentukan jaringan baru dan kolagen pada luka. Kekurangannya dapat menghambat fase penyembuhan kulit.”

6. Rambut Rontok Berlebihan

Kerontokan rambut yang parah dan tidak biasa juga bisa dikaitkan dengan rendahnya kadar vitamin D. Vitamin ini berperan dalam menjaga siklus pertumbuhan folikel rambut.

Sebuah penelitian dalam Dermato-Endocrinology Journal (2013) menemukan bahwa kadar vitamin D yang rendah sangat umum pada penderita alopecia areata, gangguan autoimun yang menyebabkan kerontokan rambut parah.

Cara Meningkatkan Asupan Vitamin D

Untuk menjaga kadar vitamin D tetap optimal, para ahli gizi dan dokter menyarankan beberapa langkah sederhana berikut:

  • Berjemur di pagi hari selama 10–20 menit antara pukul 07.00–09.00

  • Mengonsumsi makanan kaya vitamin D, seperti ikan salmon, sarden, kuning telur, hati sapi, dan susu fortifikasi

  • Mengonsumsi suplemen vitamin D sesuai anjuran dokter, terutama bagi mereka yang jarang terpapar sinar matahari

Ahli kesehatan integratif asal New York, Dr. Frank Lipman, menegaskan bahwa gaya hidup modern membuat banyak orang sulit mendapatkan vitamin D alami.

“Paparan sinar matahari adalah sumber terbaik vitamin D. Namun, dengan pola hidup yang lebih banyak di dalam ruangan, suplemen sering menjadi solusi realistis,” tulisnya, dikutip dari The New York Times Health Section (2023).

Sumber: