Juru bicara aksi, Maulana, menegaskan tuntutan yang disampaikan sudah disesuaikan dengan kewenangan masing-masing lembaga.
“Kami ingin DPRD Kalteng benar-benar jadi corong aspirasi rakyat dan menyuarakan ini ke DPR RI. Jangan hanya sibuk menaikkan tunjangan, tapi lupa amanat rakyat,” ujarnya.
Menurutnya, yang seharusnya ditingkatkan bukanlah fasilitas, melainkan kinerja dan akuntabilitas wakil rakyat.
Ratusan aparat keamanan berjaga ketat sejak awal aksi. Meski panas dengan simbol 'kepala babi' dan teriakan revolusi, unjuk rasa tetap berlangsung damai hingga sore hari.
Massa perlahan membubarkan diri setelah dialog singkat dengan perwakilan DPRD Kalteng.