Inflasi Palangka Raya Masih Terkendali, Harga Ayam Mulai Naik, Daya Beli Membaik

Senin 21-04-2025,18:33 WIB
Reporter : Derry Sutardi
Editor : Derry Sutardi

DISWAYKALTENG.ID - Kabar baik datang dari Kota Palangka Raya. Inflasi di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah ini masih berada dalam kategori aman dan terkendali.

Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, usai mengikuti rapat pengendalian inflasi daerah secara daring bersama Kementerian Dalam Negeri pada Senin (21/4/2025).

 

Menurut Zaini, meskipun terdapat sedikit fluktuasi harga pada beberapa komoditas bahan pokok, namun secara keseluruhan kondisi pasokan dan distribusi bahan makanan di Palangka Raya tetap stabil.

 

 

 

Inflasi Bulanan di Angka 1,65 Persen

 

Secara teknis, Zaini menjelaskan bahwa angka inflasi bulanan (month-to-month) di Palangka Raya per April 2025 tercatat berada di angka 1,65 persen.

Ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas konsumsi masyarakat pasca Lebaran.

“Sebelumnya kita sempat mengalami deflasi. Itu tandanya daya beli masyarakat sempat menurun. Tapi sekarang mulai naik lagi, dan ini pertanda baik,” ujar Zaini.

 

 

Stok dan Distribusi Aman, Harga Stabil

 

BACA JUGA:Pemprov Kalteng Perluas Layanan Keuangan hingga ke Pelosok, TPAKD Sudah Terbentuk di 15 Kabupaten/Kota

Menurut Zaini, tidak ada gangguan berarti pada distribusi dan pasokan bahan pokok di wilayah Palangka Raya. Artinya, kebutuhan pangan masyarakat tetap terpenuhi dengan baik, dan tidak menimbulkan lonjakan harga besar.

“Inflasi kita masih terkendali. Artinya, pasokan dan harga bahan makanan cukup stabil,” jelasnya.

 

Meski begitu, beberapa komoditas memang mengalami perubahan harga. Contohnya seperti cabai merah yang mengalami sedikit kenaikan. Namun, Zaini menegaskan bahwa kenaikan ini masih tergolong wajar dan bisa ditoleransi.

 

 

Harga Ayam Ras Kembali Naik, Peternak Bisa Tersenyum

 

Salah satu komoditas yang mencuri perhatian adalah ayam ras. Beberapa waktu lalu, harga ayam sempat turun karena menurunnya daya beli masyarakat.

Saat itu, harga ayam bahkan berada di angka Rp 28.000 per kilogram. Hal ini membuat para peternak sedikit “menjerit” karena harga di bawah harapan.

 

Namun kini, kondisinya mulai membaik.

“Sekarang harga ayam ras sudah Rp 30 ribu per kilo. Ini lebih sehat. Kasihan juga peternak kemarin, mereka sempat rugi,” kata Zaini.

Kategori :