Ban Mobil Sering Kempis Padahal Tidak Bocor? Ini Penyebab yang Jarang Disadari

Senin 22-12-2025,12:06 WIB
Reporter : Derry Sutardi
Editor : Derry Sutardi

DISWAYKALTENG.ID - Ban mobil yang sering kempis kerap dianggap sepele dan langsung dikaitkan dengan kondisi ban yang bocor. Padahal, kenyataannya tidak selalu demikian.

Ada banyak faktor lain yang bisa membuat tekanan udara ban berkurang secara perlahan, meski ban sudah ditambal atau bahkan terlihat masih layak pakai.

Mengingat konstruksi ban mobil yang terpasang langsung pada pelek serta dilengkapi dengan pentil, potensi penyebab ban sering kempis menjadi lebih kompleks.

Karena itu, pemilik kendaraan disarankan tidak hanya fokus pada kondisi karet ban saja, tetapi juga memeriksa seluruh komponen roda secara menyeluruh.

Jika ban mobil Anda kerap kempis tanpa sebab yang jelas, ada baiknya mulai mengecek beberapa bagian berikut ini.

BACA JUGA:7 Minuman Herbal untuk Menurunkan Berat Badan, Alami, Aman, dan Mudah Dibuat di Rumah

Kotoran di Celah Ban dan Pelek

Hariyono, pemilik toko sekaligus bengkel Ban Bekas Cawas di Klaten, menjelaskan bahwa penyebab ban mobil kempis tidak selalu karena lubang atau paku.

“Dari hal sepele, misalnya ada debu atau kotoran di celah antara pelek dan ban, khususnya ban tubeless, itu bisa bikin ban sering kempis,” ujar Hariyono kepada Kompas.com, Senin (5/5/2025).

Menurut Hari, ban tubeless tidak menggunakan ban dalam. Artinya, tekanan udara sepenuhnya bergantung pada kerapatan antara bibir pelek dan pergelangan ban. Jika terdapat debu, pasir, atau kotoran yang menempel di area tersebut, udara bisa keluar secara perlahan tanpa disadari pengemudi.

Kondisi ini sering terjadi pada mobil yang sering melewati jalan berdebu, area proyek, atau genangan air bercampur lumpur.

Ban Sudah Tua dan Mengalami Retak Halus

Selain kotoran, usia ban juga berpengaruh besar. Ban yang terlihat masih tebal belum tentu bebas masalah.

“Ban yang sudah tua, meskipun tapaknya masih kelihatan bagus, bisa mengalami bocor halus karena ada retakan kecil pada konstruksinya,” kata Hari.

Retakan mikro ini biasanya tidak terlihat dengan mata telanjang, tetapi cukup untuk membuat udara keluar sedikit demi sedikit. Akibatnya, tekanan ban sering berkurang dan harus diisi angin berulang kali.

BACA JUGA:Rahasia Kuah Bakso Solo Bening dan Gurih, Ternyata Cuma Pakai 3 Bumbu Sederhana

Pentil Ban Mulai Rusak

Pentil ban sering kali luput dari perhatian, padahal komponen kecil ini memegang peranan penting dalam menjaga tekanan udara.

Pentil yang getas, aus, atau rusak bisa menjadi sumber kebocoran udara. Dalam beberapa kasus, udara keluar secara perlahan tanpa menimbulkan suara desis, sehingga pemilik mobil tidak menyadarinya.

Hari menyarankan agar pentil ban selalu diperiksa atau diganti setiap kali melakukan penambalan ban untuk mencegah masalah berulang.

Pelek Bengkok atau Retak

Pelek juga menjadi salah satu penyebab ban mobil sering kempis. Benturan keras akibat menghantam lubang jalan, polisi tidur, atau trotoar bisa membuat pelek bengkok atau bahkan retak halus.

Kondisi ini membuat ban tidak bisa menempel sempurna pada pelek, sehingga udara keluar melalui celah yang terbentuk. Pada ban tubeless, masalah ini sangat berpengaruh karena tidak ada ban dalam sebagai lapisan tambahan penahan udara.

Ukuran Ban Tidak Sesuai Pelek

Penggunaan ban dengan ukuran yang tidak sesuai pelek juga menjadi penyebab yang cukup sering terjadi. Salah satunya adalah penggunaan ban berukuran lebih kecil dari standar pelek, seperti gaya ban donat.

“Ban yang ukurannya lebih kecil dari pelek cenderung mudah menguncup ketika tekanan udara berkurang sedikit saja. Ini bisa bikin ban langsung kempis drastis,” jelas Hari.

Pada kondisi ini, tekanan angin harus lebih sering dikontrol karena sedikit penurunan tekanan bisa berdampak besar pada bentuk dan daya cengkeram ban.

Pentingnya Pemeriksaan Menyeluruh

Melihat banyaknya kemungkinan penyebab, ban mobil yang sering kempis sebaiknya tidak hanya ditambal berulang kali. Pemeriksaan menyeluruh di bengkel ban menjadi langkah paling bijak untuk menemukan sumber masalah yang sebenarnya.

Pemeriksaan meliputi kondisi ban, pelek, pentil, hingga kecocokan ukuran ban dengan pelek. Dengan begitu, potensi kebocoran kecil atau masalah tersembunyi bisa segera diatasi sebelum menimbulkan risiko lebih besar di jalan.

 

Ban dengan tekanan udara yang tidak stabil bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga berdampak pada keselamatan, konsumsi bahan bakar, serta usia pakai ban itu sendiri.

Kategori :