DISWAYKALTENG.ID - Pernahkah Anda merasakan benjolan di leher bagian bawah dagu yang tiba-tiba muncul dan terasa nyeri saat ditekan?
Kondisi ini cukup sering dialami banyak orang dan kerap menimbulkan kekhawatiran, terutama jika benjolan tidak kunjung hilang.
Dalam banyak kasus, benjolan tersebut berkaitan dengan pembengkakan kelenjar getah bening. Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal sebagai adenopati atau limfadenopati.
Meski umumnya tidak berbahaya, pembengkakan kelenjar getah bening juga bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan tertentu yang perlu diperhatikan.
Lalu, apa sebenarnya fungsi kelenjar getah bening dan apa saja penyebabnya bisa membengkak? Berikut ulasan lengkapnya.
Apa Itu Kelenjar Getah Bening?
Mengutip Cleveland Clinic, kelenjar getah bening merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh manusia. Kelenjar ini berfungsi sebagai “filter alami” yang membantu menyaring dan membuang kuman, virus, bakteri, sel abnormal, serta benda asing lainnya yang masuk ke dalam tubuh melalui cairan limfa.
Cairan limfa sendiri adalah cairan bening atau agak kekuningan yang mengandung sel darah putih, protein, serta lemak. Cairan ini berperan besar dalam melawan infeksi dan menjaga daya tahan tubuh.
Ketika tubuh sedang melawan infeksi atau penyakit tertentu, kelenjar getah bening bisa bekerja lebih keras dan akhirnya membengkak.
Mengapa Kelenjar Getah Bening di Leher Bawah Dagu Bisa Bengkak?
Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, termasuk di bawah dagu, umumnya menjadi tanda bahwa sistem imun sedang aktif melawan infeksi. Menurut berbagai sumber medis, penyebabnya sangat beragam, mulai dari infeksi ringan hingga kondisi medis yang lebih serius.
1. Infeksi Virus dan Bakteri (Penyebab Paling Umum)
Menurut Medical News Today, infeksi merupakan penyebab paling sering terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening di leher. Beberapa infeksi yang umum meliputi:
-
Flu atau pilek biasa
-
Infeksi sinus
-
Mononukleosis (disebabkan virus herpes/EBV)
-
Radang tenggorokan (faringitis)
-
Tuberkulosis (TBC)
-
Rubella
-
Herpes simpleks
-
Penyakit Lyme
-
HIV
-
Infeksi Toksoplasma
Infeksi pada area saluran pernapasan atas, seperti hidung, mulut, tenggorokan, hingga laring, sangat sering memicu pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
BACA JUGA:Waspada Asam Urat Kambuh! Ini 4 Jenis Minuman Tinggi Purin yang Sebaiknya Dihindari
2. Demam Akibat Gigitan atau Cakaran Hewan
Penyakit akibat cakaran atau gigitan hewan, terutama kucing (cat scratch disease), juga dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Biasanya, pembengkakan muncul di area yang paling dekat dengan lokasi luka atau cakaran.
3. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh
Selain infeksi, gangguan autoimun juga dapat menjadi penyebab kelenjar getah bening membengkak. Beberapa kondisi yang termasuk di dalamnya adalah:
-
Lupus eritematosus sistemik (SLE)
-
Rheumatoid arthritis
-
Sindrom Sjögren
Pada penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh justru menyerang jaringan tubuh sendiri, sehingga memicu peradangan kronis, termasuk pada kelenjar getah bening.
4. Penyakit Serius dan Kanker
Meski lebih jarang, pembengkakan kelenjar getah bening juga bisa menjadi tanda penyakit kronis serius, termasuk kanker. Jenis kanker yang dapat menyebabkan kelenjar getah bening di leher membesar antara lain:
-
Limfoma
-
Limfoma Hodgkin
-
Leukemia
-
Metastasis kanker, yaitu penyebaran kanker dari organ lain ke kelenjar getah bening
Benjolan akibat kanker biasanya terasa keras, tidak nyeri, dan sulit digerakkan, serta tidak mengecil dalam waktu lama.
Berapa Lama Kelenjar Getah Bening Bengkak Bisa Sembuh?
Menurut Cleveland Clinic, pembengkakan kelenjar getah bening akibat infeksi ringan umumnya akan membaik dalam waktu 10–14 hari, seiring dengan membaiknya kondisi tubuh.
Namun, pada beberapa kasus, kelenjar getah bening bisa membutuhkan waktu beberapa minggu untuk benar-benar kembali ke ukuran normal, meskipun infeksi utamanya sudah sembuh.
Kapan Harus Waspada dan Periksa ke Dokter?
Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami kondisi berikut:
-
Benjolan tidak mengecil setelah 2–4 minggu
-
Benjolan terasa keras, tidak nyeri, dan sulit digerakkan
-
Disertai demam tinggi berkepanjangan
-
Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
-
Keringat malam berlebihan
-
Nyeri hebat atau benjolan terus membesar
Pemeriksaan lanjutan seperti tes darah, USG, atau biopsi mungkin diperlukan untuk memastikan penyebabnya.