DISWAYKALTENG.ID - Nasi merupakan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Bagi banyak orang, rasanya belum makan kalau belum menyantap nasi, meski hanya sepiring kecil.
Bahkan, di tengah padatnya aktivitas harian, nasi sering menjadi sumber energi utama agar tubuh tetap bertenaga.
Namun, tahukah kamu bahwa memilih lauk nasi juga tidak boleh sembarangan? Kombinasi nasi dengan makanan tertentu justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi terlalu sering.
Melansir berbagai sumber kesehatan, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak dijadikan lauk nasi, karena dapat meningkatkan risiko penyakit serius seperti diabetes, kolesterol tinggi, hingga gangguan pencernaan.
Berikut ini ulasan lengkapnya.
1. Gorengan, Lezat Tapi Tinggi Risiko
Gorengan memang jadi lauk favorit banyak orang Indonesia. Mulai dari tempe goreng, tahu goreng, bakwan, hingga ayam goreng tepung, semuanya terasa cocok disantap bersama nasi hangat.
Namun di balik rasanya yang gurih, gorengan mengandung lemak jenuh yang sangat tinggi. Lemak ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh, yang berujung pada risiko penyakit jantung dan stroke.
Tak hanya itu, makanan yang digoreng biasanya juga mengandung tepung terigu. Artinya, ketika makan nasi dengan gorengan, tubuh akan menerima asupan karbohidrat berlebih.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Mingguan Kalimantan Tengah, Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang
Kondisi ini bisa menyebabkan:
-
Lonjakan gula darah
-
Penumpukan lemak
-
Risiko diabetes tipe 2 meningkat
Jika dikonsumsi sesekali mungkin tidak masalah, tetapi jika dijadikan menu harian, efek jangka panjangnya bisa berbahaya bagi kesehatan.
2. Daging Merah, Kombinasi Nasi yang Perlu Dibatasi
Perpaduan nasi putih dengan daging merah seperti daging sapi atau kambing memang terasa nikmat. Namun, kombinasi ini sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu sering, terutama dalam porsi besar.
Pada dasarnya, nasi putih memiliki indeks glikemik tinggi, sehingga dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Ketika dikombinasikan dengan daging merah yang tinggi lemak jenuh, risiko diabetes dan gangguan metabolisme pun meningkat.
Dikutip dari We Be Fit, sebuah penelitian dari Inggris yang melibatkan 32.147 perempuan selama 17 tahun menemukan bahwa:
-
Konsumsi daging merah dan daging olahan berhubungan dengan risiko kanker usus yang lebih tinggi
-
Risikonya lebih besar dibandingkan mereka yang memilih ayam atau seafood
Artinya, kebiasaan makan nasi putih dengan daging merah secara rutin berpotensi membahayakan kesehatan pencernaan dan metabolisme tubuh.
Sebagai alternatif, kamu bisa:
-
Mengurangi porsi nasi
-
Mengganti daging merah dengan ayam tanpa kulit atau ikan
-
Menambahkan sayuran tinggi serat untuk menyeimbangkan nutrisi
3. Mi Instan, Karbohidrat Bertumpuk yang Berbahaya
Mi instan sering dijadikan lauk nasi karena praktis, murah, dan mengenyangkan. Padahal, kombinasi nasi putih dan mi instan termasuk yang paling tidak dianjurkan.
Menurut Dr. Samuel Oetoro, ahli gizi, mi instan terbuat dari tepung olahan yang merupakan sumber karbohidrat sederhana. Jika dikonsumsi bersamaan dengan nasi, tubuh akan menerima karbohidrat dua kali lipat dalam satu waktu.
Akibatnya:
-
Gula darah naik lebih cepat
-
Tubuh hanya mendapat energi instan
-
Kekurangan protein, vitamin, mineral, dan lemak sehat
Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa memicu obesitas, resistensi insulin, dan gangguan metabolisme.
Tak hanya mi instan, kombinasi nasi putih dengan karbohidrat lain seperti kentang, ubi, atau jagung juga sebaiknya dihindari karena memberikan efek serupa.
BACA JUGA:Pemkot Palangka Raya Dorong Percepatan Pembahasan Raperda Prioritas 2025
Pilih Lauk Nasi yang Lebih Seimbang
Agar makan nasi tetap sehat, kamu bisa memilih lauk yang:
-
Tinggi protein rendah lemak (ikan, ayam tanpa kulit, tahu, tempe)
-
Kaya serat (sayur hijau, tumisan minim minyak)
-
Mengandung lemak sehat (alpukat, kacang-kacangan dalam porsi wajar)
Dengan kombinasi yang tepat, nasi tidak akan menjadi musuh kesehatan, justru bisa menjadi sumber energi yang aman dan menyehatkan.