9 Penyakit Ini Bisa Semakin Parah Akibat Merokok, Berhenti Sekarang Sebelum Terlambat!

Senin 08-12-2025,11:50 WIB
Reporter : Derry Sutardi
Editor : Derry Sutardi

DISWAYKALTENG.ID - Meski sudah diketahui sebagai kebiasaan yang sangat buruk bagi kesehatan dan menjadi salah satu penyebab utama berbagai masalah kesehatan di seluruh dunia, nyatanya banyak orang masih tetap merokok.

Padahal, setiap batang rokok yang dihisap membawa ribuan zat beracun ke dalam tubuh.

Dalam banyak kasus, berhenti merokok memang tidak serta-merta menyembuhkan penyakit yang sudah ada.

Namun, langkah besar ini terbukti mampu memperlambat perburukan kondisi, meningkatkan kualitas hidup, dan menurunkan risiko komplikasi fatal di masa depan.

Berikut ini adalah sejumlah penyakit yang bisa semakin parah akibat kebiasaan merokok dan alasan kuat mengapa berhenti sekarang adalah keputusan terbaik untuk kesehatan.

1. Kanker

Merokok berkaitan sangat erat dengan berbagai jenis kanker, terutama kanker paru-paru. Perokok diketahui memiliki risiko hingga 20 kali lebih tinggi untuk didiagnosis kanker paru dibandingkan orang yang tidak pernah merokok.

Tak hanya itu, rokok juga meningkatkan risiko:

  • Kanker mulut

  • Kanker tenggorokan

  • Kanker esofagus

  • Kanker pankreas

  • Kanker kandung kemih

Menariknya, gejala seperti hidung tersumbat atau produksi lendir yang meningkat setelah berhenti merokok justru menjadi pertanda baik. Ini menunjukkan bahwa paru-paru sedang berusaha membersihkan diri dari zat beracun.

BACA JUGA:Gubernur Panen Udang Vaname dan Tebar 400 Ribu Benur di Shrimp Estate Berkah Sukamara

Studi juga membuktikan, risiko sebagian besar jenis kanker bisa menurun drastis dalam 10 hingga 20 tahun setelah berhenti merokok, tergantung pada jenis kankernya.

2. Stroke Berulang

Merokok dapat meningkatkan risiko stroke akibat penyumbatan pembuluh darah ke otak. Bagi seseorang yang pernah mengalami stroke, kebiasaan merokok justru membuat kondisinya semakin berbahaya.

Risiko terkena stroke ulang bisa meningkat hingga dua kali lipat pada perokok. Selain itu, stroke berulang cenderung:

  • Lebih berat

  • Lebih sulit dipulihkan

  • Lebih berisiko menyebabkan kematian

Karena itu, berhenti merokok menjadi salah satu langkah terpenting dalam mencegah stroke berulang.

3. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Tekanan darah tinggi dikenal sebagai “silent killer” karena sering tidak menimbulkan gejala. Setiap kali seseorang merokok, tekanan darah akan langsung meningkat sementara. Jika ini terjadi terus-menerus, lonjakan tersebut bisa memperparah hipertensi.

Kombinasi merokok dan tekanan darah tinggi menjadi ancaman serius karena secara drastis meningkatkan risiko:

  • Stroke

  • Serangan jantung

  • Kerusakan organ vital

Penelitian menunjukkan bahwa pasien hipertensi yang merokok memiliki risiko stroke yang jauh lebih tinggi dibandingkan yang tidak merokok.

4. Penyakit Jantung

Dampak rokok terhadap jantung sangatlah besar. Merokok:

  • Menurunkan kolesterol baik (HDL)

  • Meningkatkan kolesterol jahat (LDL)

  • Membuat darah lebih kental

  • Menurunkan kadar oksigen dalam tubuh

Kondisi ini sangat berbahaya bagi sistem kardiovaskular. Pada penderita penyakit jantung, kebiasaan merokok secara signifikan meningkatkan risiko kematian akibat komplikasi jantung.

Sebuah studi bahkan menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen perokok usia 40–59 tahun mengembangkan penyakit jantung, dan hampir dua kali lebih mungkin meninggal mendadak akibat serangan jantung atau gagal jantung.

5. Asma

Bagi penderita asma, rokok adalah musuh besar. Asap rokok mengandung zat iritan yang:

  • Memperparah sesak napas

  • Memicu batuk kronis

  • Memperbesar risiko serangan asma berat

Tak hanya itu, merokok juga membuat obat asma menjadi kurang efektif. Serangan asma pun bisa menjadi lebih sering dan lebih berbahaya.

Jika Anda adalah orang tua yang merokok, perlu diingat bahwa paparan asap rokok pada anak dengan asma bisa meningkatkan risiko rawat inap di rumah sakit.

BACA JUGA:Sendratari 'Nyai Balau: Buah Pilu' 2025 Hidupkan Lagi Heroisme Perempuan Dayak di Panggung Taman Budaya

6. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

PPOK merupakan salah satu dampak jangka panjang paling serius dari merokok. Penyakit ini menyebabkan:

  • Sesak napas kronis

  • Batuk berkepanjangan

  • Produksi lendir berlebih

Penelitian menunjukkan bahwa hingga 50 persen perokok berisiko terkena PPOK, dan sekitar 80 persen kematian akibat PPOK terkait langsung dengan rokok.

Berhenti merokok adalah langkah paling penting untuk memperlambat perkembangan penyakit ini dan mencegah kerusakan paru yang lebih parah.

7. Penyakit Arteri Perifer

Penyakit ini terjadi ketika aliran darah ke kaki terganggu akibat penyumbatan pembuluh darah. Gejalanya meliputi:

  • Nyeri saat berjalan

  • Kaki terasa lemas

  • Kram saat aktivitas ringan

Merokok, bahkan hanya satu atau dua batang sehari, dapat:

  • Menghambat efektivitas pengobatan

  • Mempercepat penyumbatan pembuluh darah

Risiko menjadi jauh lebih tinggi bila penderita juga mengidap diabetes. Dalam kondisi berat, penyakit ini bisa menyebabkan nekrosis, gangren, hingga amputasi.

8. Janin yang Tidak Sehat

Merokok saat hamil bukan hanya membahayakan ibu, tetapi juga mengancam keselamatan janin. Ibu hamil yang merokok berisiko lebih tinggi mengalami:

  • Persalinan prematur

  • Bayi dengan berat badan lahir rendah

  • Gangguan paru-paru

  • Perdarahan otak pada bayi

Tak berhenti sampai di situ, setelah lahir bayi yang terpapar asap rokok juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

9. Gangguan Penglihatan

Merokok juga berdampak serius pada kesehatan mata. Paparan zat beracun dari rokok dapat merusak jaringan mata dan meningkatkan risiko gangguan penglihatan permanen.

Beberapa penyakit mata akibat rokok antara lain:

  • Degenerasi makula terkait usia (AMD)

  • Katarak

  • Kerusakan saraf optik

AMD bahkan menjadi salah satu penyebab utama kebutaan pada lansia usia di atas 65 tahun. Dengan berhenti merokok, Anda telah melindungi salah satu indera terpenting dalam hidup.

Dari paru-paru, jantung, otak, kaki, hingga penglihatan, dampak merokok terhadap tubuh sangat luas dan serius, terlebih jika seseorang sudah memiliki penyakit bawaan.

Meski berhenti merokok tidak selalu menyembuhkan penyakit secara instan, manfaatnya tetap luar biasa, antara lain:

  • Memperlambat perkembangan penyakit

  • Menurunkan risiko komplikasi fatal

  • Meningkatkan kualitas hidup

  • Memperpanjang harapan hidup

 

Tak perlu menunggu sampai tubuh benar-benar “menyerah”. Semakin cepat berhenti, semakin besar peluang tubuh untuk pulih. Yuk, bulatkan tekad untuk berhenti merokok mulai hari ini—demi kesehatan diri sendiri dan orang-orang tercinta.

Kategori :

Terpopuler

Kamis 18-12-2025,17:49 WIB

BSN Siapkan Dapur Umum di Aceh