DPRD Barito Timur Sambangi DISPARBUDPORA Palangka Raya, Bahas Strategi Dongkrak PAD Lewat Wisata Desa

Senin 29-09-2025,21:56 WIB
Reporter : Khomsurijal
Editor : Khomsurijal

PALANGKA RAYA, DISWAY.ID— Aula Kantor Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (DISPARBUDPORA) Kota Palangka Raya menjadi saksi pertemuan strategis, Senin (29/9/2025).

Anggota DPRD Kabupaten Barito Timur yang dipimpin H. Ramli melakukan kunjungan kerja membahas pengembangan wisata desa sebagai motor baru peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sekretaris DISPARBUDPORA, Hj. Tutiyah Setiowati, yang mewakili Kepala Dinas, menegaskan desa tidak hanya berfungsi sebagai destinasi, tetapi juga penggerak ekonomi lokal.

BACA JUGA:Targetkan 50 Persen Akses Air Minum Perpipaan di 2029, Plt Sekda Tekankan 5 Strategi

"Desa menyimpan potensi alam, budaya, dan kearifan lokal yang bisa memberi nilai tambah nyata bagi masyarakat jika dikelola dengan baik,” ujarnya.

Fokus pada Tiga Bidang Strategis

Kabid Pariwisata, Alex Chandra Bahan menyoroti lemahnya akses dan storytelling desa.

Kabid Pemasaran, Cecilia Kristina Myria menekankan pentingnya konten digital sebagai magnet wisatawan.

Kabid Kebudayaan, Ita Dwi Rahayu W. menegaskan nilai jual budaya lokal, mulai dari tarian tradisional hingga motif kain Dayak.

Tim kreatif DISPARBUDPORA juga mempresentasikan contoh promosi berbasis drone, video pendek, hingga visual storytelling warga.

BACA JUGA:Kakanwil Kemenkum Tegaskan Harmonisasi Regulasi Jadi Kunci Pembangunan Daerah

Hasil diskusi mengidentifikasi sejumlah hambatan: keterbatasan infrastruktur, pendanaan minim, kapasitas SDM yang masih perlu ditingkatkan, branding belum matang, serta regulasi dan perizinan yang dinilai belum ramah desa wisata.

Rencana Langkah Konkret

Beberapa kesepakatan yang dihasilkan antara lain:

  • Pelatihan digital marketing untuk desa wisata.
  • Sinkronisasi pendanaan melalui APBD kabupaten, provinsi, dan dana perimbangan.
  • Pembentukan forum koordinasi desa wisata lintas daerah.
  • Kolaborasi dengan swasta, universitas, hingga CSR.

Salah satu contoh adalah rencana reaktivasi Desa Wisata Pulau Patai (Pasuhah) sebagai model pengembangan wisata pascapandemi.

Tags :
Kategori :

Terkait